Reporter: Aris Nurjani | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri otomotif di dalam negeri ikut terpengaruh kelangkaan mikrochip atau semikonduktor. Namun, pertumbuhan ekonomi di tahun ini yang lebih baik ketimbang tahun lalu, diprediksi dapat mengerek penjualan kendaraan.
Sekedar mengingatkan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan mobil di tahun ini mencapai 900.000 unit. Sementara itu, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mematok target 5,4 juta motor baru terjual di tahun 2022.
Analis Samuel Sekuritas Pebe Peresia mengatakan, selain pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, penjualan otomotif juga terkerek inisiatif dari produsen otomotif yang mulai memperbanyak penjualan kendaraan ramah lingkungan.
Dia pun menilai, hingga akhir tahun kinerja industri otomotif masih bisa meningkat di paruh kedua tahun ini walau terjadi kelangkaan semikonduktor yang dibutuhkan sejumlah produsen kendaraan..
"Untuk penjualan mobil hingga Mei 2022 masih in line dengan proyeksi yaitu mencapai mencapai 44% dari target penjualan mobil nasional yaitu 900,000 unit," ucap Pebe.
Dengan prospek industri otomotif dalam negeri yang masih positif, Pebe melihat prospek PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) cukup terbuka. Terlebih perusahaan memiliki sejumlah proyek anyar, salah satunya bersama Hyundai.
"Bulan Juli Hyundai akan rilis mobil tipe Stargazer yang kita nilai dapat meningkatkan kinerja DRMA. Selain itu DRMA juga akan ada proyek lain seperti lokalisasi komponen EV," ucap Pebe.
Tak ayal, Pebe memberikan rekomendasi saham buy untuk Dharma Polimetal dengan target harga di Rp 830 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News