Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada area 6.914.64 pada perdagangan Rabu (25/5). Sempat turun ke level 6.890,57, IHSG masih berfluktuasi dan menyentuh posisi 6.908 hingga pukul 10.00 WIB.
Senior Technical Analyst Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata memperkirakan IHSG masih akan berkutat di sekitar area 6.950 - 6.800 sebagai langkah antisipasi menghadapi long weekend pada pekan ini.
Seperti diketahui, Kamis (26/5) besok Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali libur tanggal merah memperingati Kenaikan Isa Al Masih. Prediksi Liza, IHSG bergerak di rentang suport 6.820 - 6.775 dan resistance pada 6.950 - 6.972 hingga di 7.000 - 7.050.
"Seandainya IHSG mampu mencapai closing yang definitif di atas level penting 7.000, maka ke depannya bisa dikatakan kenaikan seminggu terakhir ini bukan sekadar technical rebound. Jangan lengah terhadap kemungkinan volatilitas tinggi di pasar," kata Liza kepada Kontan.co.id, Rabu (25/5).
Sedangkan dari sisi fundamental, sebagaimana yang diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Selasa (24/5) kemarin, kondisi makro Indonesia masih berada pada track yang cukup sehat, meski banyak tantangan dari situasi finansial global.
Baca Juga: Berikut Ini Rekomendasi Saham dari BNI Sekuritas untuk Rabu (25/5)
Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI kemarin juga memutuskan untuk mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.
Kebijakan tersebut diambil seiring dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan terkendalinya inflasi. Juga sebagai upaya untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat.
"Pasar juga melihat BI cukup proaktif mengambil langkah-langkah guna menjaga stabilitas Rupiah dengan mempercepat normalisasi kebijakan likuiditas dengan menaikkan GWM (Giro Wajib Minimum) secara bertahap," ujar Liza.
Menurut Liza, keputusan RDG BI kemarin terkait suku bunga acuan hanya salah satu dari serangkaian kebijakan dan data makro ekonomi Indonesia yang sudah di-publish sebelumnya. Sejumlah data dan kebijakan tersebut juga telah memberikan sentimen positif kepada pasar.
Di antaranya dalam hal kinerja neraca dagang yang masih tetap solid dengan surplus US$ 16,9 miliar pada periode Januari-April 2022. Kemudian rilis neraca transaksi berjalan pada kuartal I-2022 yang tercatat surplus 0,07% terhadap PDB, melanjutkan surplus transaksi berjalan sejak kuartal III-2021.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham dari MNC Sekuritas untuk Hari Ini (25/5)
Mempertimbangkan perkembangan inflasi, pemerintah juga memberi sinyal akan mempertahankan harga BBM Pertalite, LPG 3 kg dan tarif listrik di bawah 3.000 VA dalam rangka menjaga daya beli masyarakat.
Di sisi lain pertumbuhan ekonomi pada Q1-2022 juga cukup solid sebesar 5,01%. BI juga melihat pertumbuhan yang tetap kuat pada Q2-2022, yang tercermin dari indeks PMI, neraca perdagangan dan indeks mobilitas penduduk. BI cukup percaya diri memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 4,5%-5,3% pada tahun 2022.
Menimbang perkembangan tersebut, Liza memandang saham emiten di sektor konstruksi akan menarik untuk dicermati. "Kami berpikir bahwa sektor konstruksi yang masih relatif lagging akan segera memulai kiprahnya mungkin di semester kedua tahun ini," ujar Liza.
Berikut rekomendasi saham dari Henan Putihrai Sekuritas yang bisa dicermati pelaku pasar:
1. PT Adhi Karya Tbk (ADHI)
- Rekomendasi: Speculative Buy,
- Entry Level : Rp 685 - Rp 665; Average Up >Rp 700;
- Target : Rp 740;
- Stoploss : Rp 645.
2. PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
- Rekomendasi: Speculative Buy,
- Entry Level : Rp 3.680; Average Up > Rp 3.800;
- Target : Rp 4.000 - Rp 4.050;
- Stoploss : Rp 3.640.
3. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
- Rekomendasi : Buy,
- Entry Level: Rp 6.700 - Rp 6.450; Average Up > Rp 6.900 ;
- Target: Rp 7.500 / Rp 8.000 ;
- Stoploss: Rp 6.200.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
