kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.794   1,00   0,01%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Simak rekomendasi analis untuk saham INDF, ICBP, SIMP, dan LSIP


Selasa, 30 April 2019 / 19:15 WIB
Simak rekomendasi analis untuk saham INDF, ICBP, SIMP, dan LSIP


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang merupakan induk Salim Grup telah merilis laporan keuangan kuartal I-2019. Sejumlah analis menyarankan investor perlu mencermati beberapa saham anak usaha INDF baik itu dari sektor konsumer dan agribisnis.

Beberapa saham yang disoroti dari sektor konsumer adalah INDF dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Di sektor agribisnis, analis merekomendasikan analis untuk mencermati saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Pada kuartal I 2019 INDF mencatatkan pendapatan terbesar dari produk konsumen bermerek yang totalnya Rp 10,75 triliun. Penjualannya juga tumbuh 13,28% jika dibandingkan dengan kuartal I-2018 yang mencapai Rp 9,49 triliun. 

Adapun sektor agribisnis mencatat kenaikan penjualan kepada pelanggan eksternal sebesar 3,70% menjadi Rp 2,80 triliun dari sebelumnya Rp 2,70 triliun.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, menjelaskan sentimen yang menguatkan naiknya pendapatan INDF khususnya di sektor konsumer karena adanya peningkatan strategi penjualan produk.

“Secara umum kinerja penjualan ditopang oleh strategi emiten untuk meningkatkan penetrasi pasar,” jelasnya.

Menurut Nafan sektor konsumer didukung juga pelaku pasar yang loyal ditambah penetrasi pasar yang baik. Di sisi lain INDF juga memiliki keunggulan produk dibanding kompetitor lainnya. 

Nafan bilang, wajar bila laba INDF tumbuh karena kinerja penjualan yang lebih baik.

Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi bilang, sisi agribisnis menurunkan kinerja group Indofood. Alasannya sampai saat ini belum ada ekspektasi positif dari sektor agribisnis karena kuartal II-2019 nanti potensinya belum baik.

“Untuk sawit kami masih belum merekomendasikan karena berbicara outlook sawit sentimen negatif-nya lebih banyak daripada sentimen positif,” jelasnya.

Wafi proyeksikan sektor agribisnis di kuartal II-2019 akan buruk dari segi produksi dan inventori sawit karena pengaruh musim hujan.

Investor disarankan menunggu realisasi wacana dan kebijakan yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap sektor ini. Misalnya saja kebijakan full B20 yang bisa menambah absorbsi CPO dalam negeri.

Melihat dari kinerjanya, Wafi rekomendasikan saham ICBP karena murni untuk konsumer produk tanpa beban dari sawit. Wafi paling rekomendasikan investor mencermati dan mengoleksi saham ICBP dan INDF.

Wafi rekomendasikan beli ICBP target harga Rp 10.200 per saham dan beli INDF dengan target harga Rp 8.600. 

Sedangkan untuk SIMP dan LSIP masih under review sehingga belum bisa diberikan komentar untuk target harga.

Sementara itu, Nafan Aji merekomendasikan take profit ICBP dengan target harga Rp 9.200 dan Rp 9.400. Hold INDF dengan target harga Rp 8.050 Sedangkan SIMP masih downtrend, sebaiknya wait and see dan LSIP hold dengan target harga Rp 1.090 dan Rp 1.660 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×