kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Simak rekomendasi analis untuk saham BSDE di tengah ekspektasi penurunan suku bunga


Kamis, 13 Juni 2019 / 19:51 WIB
Simak rekomendasi analis untuk saham BSDE di tengah ekspektasi penurunan suku bunga


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemungkinan turunnya suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate mengikuti prospek penurunan suku bunga AS mendukung kinerja PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) di tahun ini. Pencapaian pra penjualan atau marketing sales di awal tahun yang cukup baik, membuat beberapa analis merekomendasikan buy saham BSDE.

Analis MNC Sekuritas Muhammad Rudy Setiawan mencatat hingga kuartal I-2019, marketing sales BSDE mencapai 25% dari target perusahaan yang sebesar Rp 1,6 triliun di tahun ini. "Kinerja pra penjualan cukup in-line di saat tahun politik, ini pencapaian yang cukup baik bagi perusahaan properti," kata Rudy. Kamis (14/6).

Rudy menilai, peluang penurunan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate pada bulan akan menjadi sentimen positif bagi perusahaan properti.

Selain itu, meredanya tensi politik dalam negeri juga berdampak positif bagi pembalikan arah industri properti yang dalam beberapa tahun terakhir selalu dalam tren melemah.

Rudy optimistis, kinerja BSDE, anggota indeks Kompas100 ini, bisa tumbuh di tahun ini karena perusahaan memiliki profil developer dengan bermacam tipe properti. 
"Bisnis BSDE masih cukup defensif dengan industri properti yang masih slowdown saat ini," kata Rudy.

Sedangkan Kiswoyo Adi Joe, Kepala Riset Narada Asset Asset Manajemen memandang sektor properti tahun ini masih sulit mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan. Menurutnya, sektor properti di tahun ini masih akan lesu.

"Puncak pertumbuhan properti di 2013, siklusnya baru naik lagi setelah 10 tahun berarti di 2023, atau paling tidak tahun depan sektor properti baru menarik," kata Kiswoyo, Kamis (13/6).

Kiswoyo masih pesimistis dengan prospek sektor properti ke depan. Sebab, meski suku bunga berpotensi turun, jika pasokan properti masih membludak maka harga properti akan sulit naik.

Dengan sektor properti yang masih lesu, secara umum Kiswoyo menilai kinerja BSDE  masih akan berat untuk mencetak pertumbuhan tinggi. Namun, Kiswoyo tetap memproyeksikan kinerja BSDE di tahun ini akan lebih baik dibanding tahun lalu.

"Rekomendasi masih boleh buy di target harga Rp 1.800 per saham di akhir tahun ini," kata Kiswoyo.

Sementara, Rudy memproyeksikan pendapatan BESD di tahun ini mencapai Rp 7,25 triliun dengan laba bersih yang juga tumbuh menjadi Rp 2,41 triliun di akhir tahun. Sebagai perbandingan, perolehan pendapatan di tahun lalu sebesar Rp 6,5 triliun dan laba bersih mencapai Rp 1,2 triliun.

Laura Oei, analis PT Indo Premier Sekuritas menambahkan proyek baru yang bisa mendukung kinerja BSDE naik di tahun ini adalah peluncuran klaster Kazumi, BSD City yang terdiri dari 68 unit dengan harga mulai dari Rp 5 miliar hingga Rp 7,9 miliar per unit.

"Kami mengharapkan kinerja penjualan lebih baik setelah musim peluncuran klaster baru dan tekanan pasar yang berkurang setelah Pemilu usai," kata Laura dalam riset 29 April 2019.

Laura merekomendasikan hold di target harga Rp 1.550 per saham. Sedangkan, Rudy merekomendasikan buy di target harga Rp 1.610 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×