kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Grup Sinar Mas dan Pieter Tanuri masuk ke VIVA dan MDIA?


Selasa, 11 Juni 2019 / 18:51 WIB
Grup Sinar Mas dan Pieter Tanuri masuk ke VIVA dan MDIA?


Reporter: Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham kembali dihangatkan dengan isu duo konglomerat yang akan masuk  ke industri media yakni melalui PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) dan anak usahanya PT Intermedia Capital Tbk (MDIA).

Menurut sumber Kontan.co.id, Grup Sinar Mas dan Pieter Tanuri akan menjadi investor strategis dari aksi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement.

Sekadar informasi, sebelumnya pada paparan publik PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) pada 29 Mei 2019 lalu, manajemen VIVA berencana mendivestasi saham bersamaan dengan private placement dengan nilai maksimal saham yang akan dilepas sebesar 25%.

Divestasi saham itu dilakukan emiten dari Grup Bakrie tersebut untuk membayar utang dan menambah modal kerja. Kala itu, Direktur Visi Media Asia Neil R. Tobing menargetkan, dua aksi korporasi itu akan rampung pada triwulan ketiga tahun ini.

Private placement dan divestasi dilakukan sekaligus untuk menarik investor. Pasalnya, jika sekadar private placement, saham yang dilepas hanya 10% sehingga tak menarik bagi investor. Dalam kesempatan yang sama, Neil juga bilang, saat ini ada dua sampai tiga investor strategis yang akan masuk.

Nama Pieter Tanuri bukan isu baru. Sebelumnya pemilik Bali United ini acap kali disebut dalam bursa investor strategis yang akan masuk ke VIVA dan MDIA. Sayangnya dia enggan menanggapi rumor tersebut.

Selain itu, Grup Sinarmas selama ini sudah sering masuk dengan mengakuisisi bisnis milik Grup Bakrie. Dalam catatan Kontan.co.id, Sinarmas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) tercatat mengakuisisi area perkantoran 13 lantai di Bakrie Tower dengan luas area sewa atau net leasable area mencapai 17.000 meter persegi (m²) pada Januari 2018.

Sinarmas, lewat Golden Agri Resources Ltd juga membeli lahan sawit seluas 16.000 ha milik PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP). Pada Januari 2015, mereka juga sepakat berkongsi melalui PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL). 

Setelah melalui negosiasi yang alot, grup yang didirikan taipan Eka Tjipta itu juga mengakuisisi bisnis batubara Grup Bakrie PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) lewat Asia Resource Minerals Plc. (ARMS), perusahaan pemegang saham BRAU.

Saat dikonfirmasi, Managing Director Sinar Mas Grup Gandi Sulistyo membantah rumor yang berkembang tersebut. Menurutnya, Grup Sinar Mas tidak ada rencana untuk masuk ke VIVA ataupun MDIA. Pihaknya juga belum berencana untuk masuk ke sektor media.

“Tidak benar,” ujar Sulistyo singkat. 

Sayangnya sampai berita ini dimuat, Pieter Tanuri belum bisa dihubungi dan dimintai keterangan terkait rencana tersebut.

Sekadar informasi pada perdagangan hari ini, Selasa (11/6), saham VIVA ditutup melemah 0,79% ke level Rp 126 per saham, sedangkan MDIA ditutup melemah 1,46% ke level Rp 135 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×