Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi kinerja operasional PT United Tractors Tbk (UNTR) sepanjang 2019 masih sesuai koridor. Penjualan Komatsu misalnya, sepanjang 2019 entitas Grup Astra ini berhasil menjual 2.926 unit alat berat, sedikit melebihi target penjualan UNTR yakni sebanyak 2.900 unit.
Penjualan pada Desember 2019 menjadi penjualan terendah sepanjang 2019 sekaligus menjadi penjualan alat berat terendah sejak 2018. Sementara penjualan alat berat tertinggi sepanjang 2019 terjadi pada bulan Januari yakni sebanyak 465 unit.
Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, penjualan pada bulan Desember biasanya memang selalu lebih rendah dibanding bulan-bulan lain. "Penjualan Desember memang biasanya rendah karena mendekati libur akhir tahun dan musim penghujan,” terang Sara kepada Kontan.co.id, Kamis (27/2).
Baca Juga: Bulan lalu, United Tractors (UNTR) mencatatkan penjualan 251 unit alat berat
Adapun pangsa pasar Komatsu sepanjang 2019 mencapai 30% dari total permintaan secara nasional.
Penjualan emas melalui Agincourt Resources dari Tambang Martabe mencapai 410.000 ons atau 2,5% lebih tinggi dibandingkan dengan target penjualan emas yakni 400.000 ons. Per Desember 2019, penjualan emas dari Tambang Martabe mencapai 23.000 ons atau turun 44% dari penjualan bulan November 2019 yang mencapai 41.000 ons.
Sementara itu, volume produksi dari lini bisnis konstruksi batubara yang disumbang oleh PT Pamapersada Nusantara mencapai 131,2 juta ton dengan volume pengupasan lapisan (overburden removal) mencapai 988,9 juta ton. Realisasi ini sedikit melebihi target produksi yang dipasang tahun lalu yakni 130 juta ton.
Baca Juga: Penjualan alat berat United Tractors (UNTR) berhasil lampaui target di 2019
Meski demikian, penjualan batubara UNTR melalui entitas anak usahanya, yakni PT Tuah Turangga Agung (TTA) hanya mencapai 8,46 juta ton. Jumlah ini tidak mencapai target yang dipasang konstituen Indeks Kompas100 ini. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, UNTR menargetkan mampu menjual 8,7 juta ton batubara sepanjang 2019.
Dari 8,46 juta ton batubara yang dijual, sebanyak 1,15 juta diantaranya merupakan batubara kokas. Sementara 7,3 juta ton di antaranya merupakan batubara thermal.
Sara mengatakan, tidak tercapainya target penjualan batubara pada 2019 disebabkan oleh dangkalnya aliran sungai di jobsite UNTR di Kalimantan Tengah akibat musim kemarau.“Akibatnya kami tidak dapat membawa batubaranya keluar dari jobsite kami di Kalimantan Tengah,” tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News