kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak Proyeksi Rupiah untuk Perdagangan Senin (18/7)


Senin, 18 Juli 2022 / 07:06 WIB
Simak Proyeksi Rupiah untuk Perdagangan Senin (18/7)
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah kembali menguat 0,15% ke level Rp 14.997 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (15/7).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali menguat 0,15% ke level Rp 14.997 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (15/7) dari penutupan hari sebelumnya di level Rp 15.020 per dolar AS. Dalam sepekan terakhir, mata uang rupiah bergerak di kisaran Rp 14.925 per dolar AS-Rp 15.015 per dolar AS.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri mengatakan, investor merespons data inflasi AS yang dirilis di atas ekspektasi. Inflasi AS tercatat sebesar 9,1% yoy pada Juni 2022, lebih tinggi dibandingkan dengan konsensus sebesar 8,8%.

"Tingginya inflasi AS terutama didorong oleh naiknya harga energi," kata Reny kepada Kontan.co.id, Senin (18/7).

Baca Juga: IHSG Diproyeksi Akan Terkoreksi Pekan Ini

Menurut dia, perkembangan ini menjadi katalis tambahan bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuannya pada rapat Juli 2022. Reny memperkirakan, The Fed berpotensi menaikkan FFR sebesar 75 bps pada bulan ini.

Dari domestik, pelemahan kurs rupiah akan sedikit tertahan karena perbaikan data surplus neraca perdagangan yang dirilis sebesar US$ 5,09 miliar. Pada perdagangan Senin (18/7), Reny memprediksikan rupiah bergerak di kisaran Rp 14.968 per dolar AS-Rp 15.010 per dolar AS.

Analis DCFX Lukman Leong memprediksi kurs rupiah akan bergerak stabil dengan kecenderungan rebound atau menguat di awal pekan. Lukman memperkirakan mata uang rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.925 per dolar AS-Rp 15.050 per dolar AS hari ini.

Baca Juga: Mata Uang Pilihan di Tengah Ancaman Resesi Ekonomi AS

"Faktor internal dan eksternal yang akan mempengaruhi rupiah adalah pertemuan kebijakan Bank of Japan (BoJ), Bank Indonesia dan Bank Sentral Eropa (ECB) di hari yang sama, Kamis (21/7)," tutur Lukman, Jumat (15/7).

Selain itu, kasus covid-19 juga akan terus menjadi perhatian dan faktor yang menggerakkan sentimen rupiah. Di lain sisi, Lukman melihat pada perdagangan Senin (18/7), dolar AS akan terkoreksi seiring dengan absennya data ekonomi penting dari AS. Namun, dolar akan kembali menguat menjelang pertemuan FOMC dan rilis perkiraan awal PDB AS kuartal kedua 2022 pada 28 Juli mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×