CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Simak proyeksi rupiah untuk perdagangan Selasa (23/3)


Senin, 22 Maret 2021 / 17:33 WIB
Simak proyeksi rupiah untuk perdagangan Selasa (23/3)
ILUSTRASI. Petugas teller memperlihatkan pecahan 100 dollar US dan pecahan 100 rupiah di salah satu bank di Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi melanjutkan tren penguatan pada perdagangan Selasa (23/3). Sentimen eksternal masih akan mendominasi pergerakan rupiah pada esok hari.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menjelaskan, terdapat sedikit kabar baik dari Amerika Serikat (AS), yakni digelarnya pidato dari petinggi The Fed serta Menteri Keuangan AS Janet Yellen. 

Ia menilai, pasar saat ini sedang menunggu pernyataan untuk mempertegas sikap para petinggi tersebut.

“Walau pada FOMC meeting pada pekan lalu The Fed sudah menyatakan masih akan memberi kebijakan akomodatif, pasar masih tetap berharap ada sedikit informasi ataupun sikap yang lain dari Jerome Powell. Apakah kembali mempertegas hasil FOMC meeting atau justru memberi pernyataan yang baru,” kata Alwi ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (22/3).

Baca Juga: Minim sentimen, rupiah menguat tipis di Rp 14.407 per dolar AS pada Senin (22/3)

Para pelaku pasar berharap pernyataan dari Powell ataupun Yellen bisa meredakan kekhawatiran pasar di tengah kenaikan imbal hasil US Treasury. 

Dari sentimen global lainnya, ada keputusan mengejutkan Presiden Turki Erdogan yang memecat kepala bank sentral Turki, Naci Agbal. Pemecatan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Turki akan kembali menurunkan suku bunga secara prematur, padahal Agbal justru dianggap tengah berusaha mengembalikan kredibilitas bank sentral Turki.

Akibatnya, mata uang Turki, yakni Lira sempat anjlok hingga 15% terhadap dolar AS. Kendati demikian, Alwi menilai sentimen ini tidak akan banyak memberi pengaruh terhadap rupiah. Menurutnya, rupiah saat ini lebih dipengaruhi oleh pergerakan yield US Treasury.

Alwi sendiri memproyeksikan rupiah besok akan diperdagangkan pada kisaran Rp 14.325 - 14.475 per dolar AS.

Pada Senin (22/3), rupiah di pasar spot pada level Rp 14.407 per dolar Amerika Serikat (AS) atau menguat tipis 0,007%. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah justru berhasil mengalami penguatan. Mata uang Garuda ini ditutup menguat 0,14% di level Rp 14.456 per dolar AS.

Selanjutnya: Rupiah menguat tipis 0,007% ke Rp 14.407 pada akhir perdagangan Senin (22/3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×