Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali perdagangan pekan ini, rupiah cenderung bergerak sideways. Pada perdagangan Senin (22/3), rupiah di pasar spot pada level Rp 14.407 per dolar Amerika Serikat (AS) atau menguat tipis 0,007% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 14.408 per dolar AS
Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah justru berhasil menguat. Mata uang Garuda ini ditutup menguat 0,14% di level Rp 14.456 per dolar AS di mana akhir pekan lalu masih berada di Rp 14.476 per dolar AS.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri menyebut, rupiah sejauh ini memang sedang minim sentimen berarti sehingga membuat pergerakannya cenderung terbatas.
Kendati demikian, untuk besok, Selasa (23/3), ia melihat ada kemungkinan untuk rupiah melemah terbatas.
Baca Juga: Rupiah menguat tipis 0,007% ke Rp 14.407 pada akhir perdagangan Senin (22/3)
Dari segi sentimen, Reny meyakini sentimennya masih akan seputar pergerakan yield US Treasury. Pasalnya, menjelang akhir bulan semakin minim data ekonomi yang signifikan.
“Bila sebelumnya kekhawatiran investor dipicu ekspektasi kenaikan angka inflasi, kini berganti jadi kekhawatiran akan ketidakpastian setelah The Fed membiarkan angka inflasi naik selama pertumbuhan ekonomi juga membaik,” kata Reny kepada Kontan.co.id, Senin (22/3).
Lebih lanjut, Reny memperkirakan ketika kekhawatiran akan ketidakpastian meningkat, permintaan akan dolar AS sebagai safe haven akan mengalami kenaikan. Dus, rupiah pun berpotensi tertekan.
Berdasarkan hitungannya, Reny memproyeksikan rupiah pada perdagangan Selasa (23/3) akan berada di rentang Rp 14.397 - Rp 14.456 per dolar AS dengan kecenderungan melemah tipis.
Selanjutnya: Jelang siang, rupiah nangkring di level Rp 14.422 per dolar AS di pasar spot
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News