Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah ditutup melemah pada perdagangan Selasa (15/11). Rupiah di pasar spot melemah 0,13% menuju level 15.538 per dolar Amerika Serikat (AS). Senada, rupiah di pasar Jisdor Bank Indonesia (BI) ditutup melemah 0,41% menuju level Rp 15.564 per dolar AS.
"Kemungkinan besar pelemahan ini bakal berlanjut pada besok, Rabu (15/11). Dimana pasar cenderung sepi karena pertemuan G20 masih berlangsung," ucap Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo kepada Kontan.co.id, Selasa (15/11).
Dari data ekonomi, pasar akan memperhatikan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI tanggal 16-17 November 2022. BI diperkirakan akan menaikkan suku bunga 25 bps menjadi 5% 3.
Baca Juga: Menyambut RDG BI, IHSG Berpotensi Menguat Pada Rabu (16/11)
Sutopo bilang, nilai tukar rupiah esok hari akan terpengaruh data inflasi dari ekonomi maju seperti Kanada dan Inggris. Namun tidak akan mempengaruhi USD/IDR secara signifikan.
Analis Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam riset harian (15/11) mengatakan, pergerakan rupiah hari ini juga dipengaruhi rilis data neraca perdagangan Indonesia. Surplus neraca dagang belum mampu mengangkat nilai tukar rupiah hari ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2022 mencetak surplus senilai US$ 5,67 miliar.
Baca Juga: Melemah Hari ini, Rupiah Diprediksi Menguat Terbatas Esok (16/11)
Nilai ekspor Oktober 2022 tercatat sebesar US$ 24,81 miliar naik 0,13% secara bulanan dan naik 12,30% secara tahunan. Sementara impor pada Oktober 2022 mencapai US$ 19,14 miliar. Angka impor secara bulanan turun 3,4% dibanding bulan September.
Ibrahim memproyeksikan rupiah pada perdagangan besok, Rabu (16/11) kemungkinan dibuka berfluktuatif dan ditutup melemah di rentang Rp 15.520 per dolar AS-Rp 15.570 per dolar AS. Sedangkan Sutopo mencermati koreksi rupiah berada di kisaran Rp 15.500 per dolar AS–Rp 15.600 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News