Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diproyeksi masih melemah pada perdagangan hari ini (30/6). Tekanan eksternal dianggap masih menjadi faktor utama yang menahan laju rupiah.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim mengatakan, rupiah berpotensi kembali berada dalam tekanan. Menurutnya, kekhawatiran pasar masih akan berlanjut dan membuat aset berisiko cenderung dihindari.
“Pasar masih menantikan hasil data ekonomi AS terkait pertumbuhan ekonomi kuartal I-2022,” kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (29/6).
Sementara analis DCFX Lukman Leong juga memprediksi, rupiah berpotensi melemah hari ini (30/6). Selain kekhawatiran eksternal terkait resesi dan sikap Federal Reserve (Tthe Fed) yang agresif, rupiah juga mendapat tekanan dari dalam negeri.
Baca Juga: Melempem, Rupiah Jisdor Melemah Tipis ke Rp 14.848 Per Dolar AS Pada Rabu (29/6)
Menurutnya, pelaku pasar mengkhawatirkan data inflasi Indonesia yang akan dirilis pada hari Jumat (1/7). Jika inflasi kembali naik, hal ini akan memicu kembalinya sentimen risk off sehingga bisa menekan pergerakan rupiah.
“Selain itu, peningkatan kasus Covid-19 juga bisa menjadi faktor yang menekan nilai tukar rupiah,” imbuh Lukman.
Ia memperkirakan, rupiah akan melemah dan bergerak pada kisaran Rp 14.775 - Rp 14.900 per dolar AS. Sedangkan hitungan Ibrahim, rupiah akan berada pada rentang Rp 14.840 - Rp 14.890 per dolar AS pada hari ini.
Sekedar mengingatkan, Di pasar spot, rupiah ditutup melemah 0,15% ke level Rp 14.853 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (29/6).
Setali tiga uang, kinerja rupiah di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI) juga kurang memuaskan. Mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.848 per dolar AS atau terkoreksi 0,07% dibanding hari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News