Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan koreksi pada perdagangan Selasa (25/1). IHSG melemah 1,31% ke level 6.568,17, melanjutkan koreksi yang terjadi pada Senin (24/1) kemarin sebesar 1,06%.
Meski demikian, investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) di pasar reguler senilai Rp 36,61 miliar.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama menilai, penurunan IHSG sejalan dengan kekhawatiran pelaku pasar terhadap dampak penyebaran Covid-19 varian Omicron. Selain itu, pasar juga mengantisipasi kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve pekan ini.
Sementara itu, Analis Erdikha Elit Sekuritas Ivan Kasulthan mengatakan, IHSG dibebani oleh faktor dari eksternal. Federal Open Market Committee (FOMC) menentukan arah kebijakan moneter pada Kamis dini hari.
Baca Juga: Rupiah Keok Terhadap Dolar Menjelang Rapat Bank Sentral AS
Kebijakan ini terkait laju kenaikan suku bunga Negeri Paman Sam sebanyak 4-5 kali di tahun ini. “Sehingga, hal ini menjadi kekhawatiran di pasar yang membuat investor saat ini masih wait and see menantikan hasil keputusannya nanti,’ terang Ivan kepada Kontan.co.id, Selasa (25/1).
Untuk Rabu (26/1), Ivan memproyeksikan IHSG akan bergerak antara level support 6.500 dan resistance 6.600. Sentimen yang masih menjadi perhatian investor yakni terkait hasil rapat FOMC dan perkembangan kasus baru covid-19 di tanah air.
Saham-saham yang dapat dicermati yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).
Sementara Okie memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas dengan level support 6.529 dan resistance 6.635. “Saat ini pelaku pasar lebih disarankan wait and see,” pungkas Okie.
Baca Juga: IHSG Anjlok Lagi 1,31% ke 6.568 Hingga Tutup Pasar Selasa (25/1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News