Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup koreksi 0,28% ke level 6.100,242 pada Jumat (22/11). Investor asing juga Nampak mengobral saham-saham domestik dengan mencatatkan net sell asing sebesar Rp 38,65 di semua pasar.
Pada perdagangan Senin (25/11), beberapa analis memprediksi pergerakan IHSG akan dipengaruhi berbagai sentimen, khususnya dari dalam negeri.
Baca Juga: Simak pandangan analis soal prospek saham KEJU dan PSGO yang akan IPO pekan depan
Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso mengatakan, pergerakan IHSG akan lebih didominasi oleh sentimen dari domestik. Salah satunya adalah kasus yang menerpa pengelolaan reksadana saham di beberapa Manajemen Investasi (MI).
Aria bilang, masalah pengelolaan reksadana saham di beberapa MI mempengaruhi psikologis pelaku pasar. Sehingga, para investor lebih berhati-hati untuk memiliki pengelola dana. “Bahkan kemungkinan ada redemption bagi para investor jangka pendek untuk mengamankan posisi,” ujar Aria, Minggu (24/11).
Pergerakan IHSG pada Senin juga dipengaruhi oleh sentimen yang menerpa IHSG pada pekan lalu, yakni adanya aksi profit taking (ambil untung). Sementara Aria menilai sentimen dari luar negeri cukup netral untuk perdagangan esok.
Baca Juga: Usai melemah dalam sepekan, bagaimana nasib IHSG pekan depan?
Di sisi lain, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya justru memprediksi IHSG berpotensi menguat. Sebab, ia menilai data perekonomian yang dilansir beberapa pekan ini masih terlihat cukup baik.
Hal ini mengindikasikan perekonomian yang stabil sehingga dapat memberi sentimen positif terhadap pergerakan IHSG besok. “Potensi pergerakan IHSG saat ini masih cukup meyakinkan untuk kembali naik,” ujar William, Sabtu (23/11).
Untuk itu, ia memprediksi IHSG akan berbalik menguat di kisaran 6.024 – 6.202. Sementara itu Aria memproyeksi IHSG akan sedikit melemah dengan kisaran 6.050 – 6.135 pada perdagangan hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News