kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Simak pandangan analis soal prospek saham KEJU dan PSGO yang akan IPO pekan depan


Minggu, 24 November 2019 / 12:37 WIB
Simak pandangan analis soal prospek saham KEJU dan PSGO yang akan IPO pekan depan
ILUSTRASI. Pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia. BEI akan kedatangan emiten baru yaitu PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) dan PT Palma Serasih Tbk (PSGO).


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan depan, Bursa Efek Indonesia akan kedatangan emiten baru yaitu PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) dan  PT Palma Serasih Tbk (PSGO). Kedua perusahaan itu akan mencatatkan saham perdana pada Senin (25/11).

Produsen keju Prochiz PT Mulia Boga Raya Tbk menggelar initial public offering (IPO) dengan harga penawaran Rp 750 per saham. Sementara itu, perusahaan perkebunan dan industri pengolahan minyak sawit, PT Palma Serasih Tbk menawarkan saham dengan harga IPO Rp 105 per saham.

Baca Juga: Usai melemah dalam sepekan, bagaimana nasib IHSG pekan depan?

Adapun KEJU  melepas 100 juta saham dengan harga nominal Rp 50, dan PSGO melepas  2,85 miliar saham dengan nilai nominal saham Rp 100.

Analis Anugerah Mega Investama Hans Kwee berpendapat, harga saham bagi keduanya tetap akan bergantung pada investor yang membeli sahamnya. Saham akan lebih berisiko jika saham yang dilepas ke pasar berjumlah besar dan dipegang oleh investor ritel.

Sebab yang terjadi, begitu saham masuk di pasar, investor ritel akan secara cepat memperdagangkannya. Sehingga harga saham berpotensi naik maupun turun secara signifikan. Berbeda ketika saham dipegang oleh standby investor yang bersedia menyimpan saham dalam jangka panjang, harga saham akan lebih stabil.

Padahal, lanjut Hans, yang terjadi di pasar ritel ini tidak sesuai dengan aturan yang ada. Ini yang menyebabkan beberapa emiten terkena auto reject bawah belakangan ini. Oleh karenanya, kini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengetatkan pengawasan. "Sehingga kemungkinan harga saham untuk naik cenderung terbatas," ungkapnya lagi.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham perbankan usai BI menurunkan GMW

Asal tahu saja, emiten tersebut sesungguhnya memiliki sentimen pasar yang positif. KEJU misalnya, saham emiten makanan dan minuman itu bisa menuai keuntungan lebih besar karena momentum natal dan tahun baru yang mendorong permintaan.

Di sisi lain, PSGO mendapat sentimen positif dari penguatan harga crude palm oil (CPO). Penguatan harga dikarenakan penerapan program B20, serta perang dagang antara Amerika Serikat dan China. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×