Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,55% ke posisi 7.278,07 pada Rabu (14/9). Sementara untuk pergerakan IHSG Kamis (15/9) masih akan dipengaruhi sentimen global.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mencermati ada ekspektasi kembali menguatnya harga komoditas energi dan metal berpotensi menjadi penopang IHSG di tengah aksi jual investor secara global.
“Setelah rilisnya data inflasi AS di atas ekspektasi dan terlihat pada saham-saham perbankan sebagai penggerak indeks yang mengalami aksi jual,” jelas Ivan kepada Kontan, Rabu (14/9).
Untuk perdagangan hari ini, dia memproyeksikan support IHSG ada di 7.200 sebagai level psikologis terdekat. Sementara resistance di level 7.355.
Baca Juga: IHSG Menguat, Prospek Reksadana Indeks Makin Menarik
Sementara itu, Analis Kanaka Hita Solvera William Wibowo memproyeksikan IHSG berpeluang menguji resistance 7.345 di hari ini dengan level support terdekat di level 7.200.
“Sentimen tingginya inflasi di AS dan pergerakan harga komoditas akan mempengaruhi pergerakan pasar,” imbuh dia.
Di sisi lain, secara teknikal, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniwan menganalisis stochastic RSI berfluktuasi di overbought area, sementara MACD membentuk penyempitan positive slope.
“Keduanya mengindikasikan IHSG kecenderungan konsolidasi dalam rentang 7.220-7.320,” papar Valdy.
Dari dalam negeri, pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh pelaku pasar mengantisipasi potensi penurunan surplus Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) ke US$ 4,09 miliar di Agustus 2022 dari US$ 4,22 miliar di Juli 2022.
Valdy memperkirakan tekanan pada kinerja ekspor Indonesia diperkirakan bisa mereda di akhir September-Oktober karena ada pelonggaran lockdown di sejumlah kota di China.
Baca Juga: IHSG Terkoreksi 0,55% ke Level 7.278 pada Penutupan Perdagangan Rabu (14/9)
“Terkait poin terakhir, The Fed diyakini mempertahankan agresivitas kenaikan Fed Rate setelah realisasi inflasi Agustus 2022 berada di atas ekspektasi,” jelasnya.
Adapun Valdy menyebut saham-saham defensif, terutama dengan potensi rebound, seperti TLKM, PGAS, JSMR dan INDF bisa diperhatikan. Sambil melirik saham energi, yaitu MEDC, ADRO, ITMG dan PTBA juga dapat dicermati.
Sementara William merekomendasikan untuk dicermati pada saham ACST, BIRD, HRUM, LSIP, MARK, PTPP, SEMA dan SMGR yang secara teknikal masih menarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News