kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak proyeksi IHSG dan pilihan saham untuk perdagangan Senin (13/9)


Senin, 13 September 2021 / 05:55 WIB
Simak proyeksi IHSG dan pilihan saham untuk perdagangan Senin (13/9)


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat dan naik 0,44% di level 6.094,87 pada perdagangan Jumat (10/9). Dalam sepekan, IHSG terkoreksi hingga 0,52%.

William Surya Wijaya, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG hingga saat ini masih terlihat betah berada dalam rentang konsolidasi wajarnya dengan potensi tekanan yang masih jauh lebih besar dibanding dengan kemampuan naiknya.

Hal ini terlihat dari masih minimnya sentimen ditambah dengan kondisi perlambatan perekonomian yang masih berlangsung. Selain itu, sambung William, fluktuasi harga komoditas serta nilai tukar rupiah juga belum akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG.

William meramal IHSG berpotensi terkonsolidasi dengan rentang 5.969 hingga 6.202 pada perdagangan Senin (13/9). Beberapa saham yang bisa dicermati meliputi SMGR, MYOR, BBNI, CTRA, ASRI, INDF, ASII, dan WIKA.

Baca Juga: Analis proyeksikan indeks LQ45 masih berpotensi menguat, saham-saham ini bisa dilirik

Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan memprediksi IHSG berpotensi menguat terbatas ke kisaran 6.100-6.130 pada perdagangan Senin (13/9). Secara teknikal, Valdy menjelaskan, terbentuk penyempitan slope pada stochastic RSI dan MACD bersamaan dengan technical rebound selama dua hari terakhir (9/9 dan 10/9).

Technical rebound tersebut disertai akumulasi net buy investor asing yang mencapai Rp 1,2 triliun pada periode tersebut. “Salah satu faktor yang membatasi rebound IHSG adalah sikap wait and see pelaku pasar terhadap data inflasi di AS pada bulan Agustus 2021 yang akan rilis Selasa (14/9) dan jelang pertemuan The Fed yang dimulai pada 21 September 2021,” kata Valdy dalam riset, Jumat (10/9).

Menurut dia, realisasi inflasi tersebut dan data-data terbaru sektor tenaga kerja di AS akan sangat berpengaruh pada rencana pengurangan stimulus moneter oleh the Fed.

Baca Juga: IHSG pekan depan diramal bergerak konsolidasi, begini proyeksi analis

Dari dalam negeri, BPS dijadwalkan merilis data neraca perdagangan Indonesia Agustus 2021 yang diperkirakan kembali mencatatkan surplus. Salah satunya didasari oleh pertumbuhan nilai ekspor dan impor Tiongkok di Agustus 2021 yang jauh di atas perkiraan.

Dengan demikian, saham-saham barang baku, seperti ANTM, INCO, MDKA, dan TINS dapat diperhatikan. Saham lainnya adalah BBRI, JPFA, BRIS, BBKP, BBTN, dan ASSA.

Baca Juga: Pamor value stock naik lagi, analis jagokan saham-saham ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×