kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45894,41   6,68   0.75%
  • EMAS1.363.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak Proyek yang Dikerjakan Solusi Bangun (SMCB) di Tahun 2024


Minggu, 02 Juni 2024 / 13:20 WIB
Simak Proyek yang Dikerjakan Solusi Bangun (SMCB) di Tahun 2024
ILUSTRASI. Aktivitas pembetonan jalan oleh PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB).


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) memaparkan sejumlah proyek yang tengah dilakukan di tahun 2024.

Direktur SMCB Soni Asrul Sani mengatakan, di kuartal II 2024, Solusi Bangun Indonesia telah memulai kerja sama dengan Dinas Bina Marga Daerah Khusus Jakarta untuk beberapa proyek pekerjaan perbaikan ruas jalan utama menggunakan beton rapid setting SpeedCrete serta pembangunan trotoar di Jalan HR. Rasuna Said, Jakarta.

“SMCB juga tengah mempercepat penyelesaian proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi di Tuban, Jawa Timur, guna memenuhi permintaan ekspor semen tipe khusus hingga 1 juta ton per tahun melalui kerja sama strategis dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC),” ujarnya dalam paparan publik RUPST SMCB, Jumat (31/5).

Pada kuartal I 2024, kinerja industri semen menghadapi tantangan berat. Meskipun tidak menyebutkan angka pasti, Soni mengakui volume penjualan semen SMCB di kuartal I 2024 masih belum sesuai dengan harapan.

Baca Juga: SMCB Bagikan Dividen Rp 268,3 Miliar dari Laba Tahun 2023

Meskipun begitu, penjualan klinker SMCB tercatat naik 20% pada kuartal I 2024, khususnya untuk pasar ekspor. Hal ini akibat persaingan ketat di pasar semen domestik, faktor cuaca yang tidak menentu, dan permintaan pasar ritel yang melambat.

Selain itu, realisasi proyek-proyek infrastruktur tertunda akibat situasi pemilihan umum, serta banyaknya hari libur dan perubahan prioritas belanja masyarakat. 

SMCB juga menggarisbawahi terkait kondisi oversupply semen di pasar domestik. Penjualan SMCB untuk pasar domestik sekitar 55%, sementara serapan pasar hanya sekitar 65,5%.

Baca Juga: Investasi Baru Datang, Industri Semen Justru Tertekan

“Kami menyadari bahwa kondisi oversupply ini cukup sulit. Sehingga, kami berupaya untuk melakukan efisiensi biaya produksi dan distribusi, serta utilisasi pabrik agar margin laba tetap bisa dipertahankan,” tuturnya.

Namun, momentum pemulihan dari realisasi proyek-proyek konstruksi pemerintah untuk mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk IKN, berpotensi menyerap kebutuhan semen.

“Harapannya ini dapat menjadi dorongan bagi pertumbuhan industri bahan bangunan di tahun 2024,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×