kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Simak Prospek Saham Sektor Barang Konsumsi Nonprimer yang Turun Sejak Awal Tahun


Senin, 17 Januari 2022 / 19:01 WIB
Simak Prospek Saham Sektor Barang Konsumsi Nonprimer yang Turun Sejak Awal Tahun
ILUSTRASI. Indeks consumer cylclical menjadi indeks sektoral dengan penurunan paling dalam setelah indeks sektor teknologi.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks sektor consumer cylclical atawa barang konsumsi nonprimer mencatatkan penurunan 5,89% secara year to date atau sejak awal tahun. Indeks consumer cylclical menjadi indeks sektoral dengan penurunan paling dalam setelah indeks sektor teknologi.

Analis Jasa Utama Capital Sekurtias Cheryl Tanuwijaya menuturkan, saham-saham yang tergabung dalam sektor consumer cylclical terdorong oleh sentimen meningkatnya kasus positif Omicron. Di Indonesia kasus positif Omicron telah menembus angka lebih dari 1.000 per hari.

"Sektor consumer cylclical akan menjadi yang paling terpukul saat ada pembatasan kegiatan masyarakat," paparnya pada Kontan, Senin (17/1).

Baca Juga: Indeks Sektor Consumer Cylclical Memerah, Ini yang Jadi Pemberatnya

Cheryl menambahkan, saham-saham dalam sektor ini sebenarnya terbilanh prospektif di masa depan. Namun kondisi naiknya kasus positif Covid-19 memicu kekhawatiran terjadinya pembatasan kegiatan yang bisa menekan pendapatan emiten-emiten tersebut.

"Pembatasan kegiatan, kunjungan ke mall berkurang, dan bisnis terhambat sehingg konsumsi terancam turun jadi katalis negatif," tambahnya.

Dari segi valuasi, ia menilai saham-saham sektor ini masih terbilang murah dan prospeknya masih bagus. Dari sektor ini, Cheryl berpendapat saham MAPI dan ERAA masih bisa dicermati karena selama ini paling cepat naik saat kondisi mulai membaik. Namun ia menyarankan saat ini belum waktunya untuk masuk karena masih berpotensi turun kira-kira 5%-15% lagi.

Pada perdagangan Senin (17/1) saham MAPI ditutup melemah 3,16% ke harga Rp 765 per saham dan ERAA terkoreksi 2,36% ke harga Rp 555 per saham.

Baca Juga: Masuknya Dana Asing Diproyeksikan Dapat Dorong Kinerja IHSG


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×