kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak Prospek Saham Jawara di September 2022


Senin, 03 Oktober 2022 / 17:45 WIB
Simak Prospek Saham Jawara di September 2022
ILUSTRASI. Saham-saham berkapitalisasi kecil yang mencatatkan kinerja terbaik sepanjang September.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham berkapitalisasi kecil yang mencatatkan kinerja terbaik sepanjang September.

Berdasarkan data Bloomberg, PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) menjadi emiten dengan kenaikan harga tertinggi, yakni 373,12% sepanjang September 2022. Selain itu ada juga, PT Ancora Indonesia Resources (OKAS) dengan kenaikan 232,69%.

Selanjutnya, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) 197,14%; PT OBM Drilchem Tbk (OBMD) 188,05%; PT SLJ Global Tbk (SULI) 181,82%; PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) 166,67%; PT Pratama Abadi Nusa Industri (PANI) 155,03%; PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) 125,59%; PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) 118,56%; dan PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) 108,33%.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menilai, saham dengan kapitalisasi kecil yang menjadi jawara di akhir kuartal ketiga dipengaruhi kondisi ekonomi makro. Ekonomi global dan domestik sedang mengalami ketidakpastian yang sangat tinggi dampak dari kenaikan inflasi dan suku bunga yang signifikan.

"Oleh karena itu, kami melihat peningkatan signifikan saham-saham kapitalisasi kecil sebagai rotasi pasar," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (2/10).

Baca Juga: IHSG Turun 0,15% ke 6.949 Hingga Tutup Pasar Senin (3/10)

Andhika memproyeksikan dari 10 emiten tersebut, saham TAYS, RAJA, dan SMDM masih berpotensi untuk melanjutkan penguatan. Saham TAYS didorong dari permintaan yang diproyeksikan akan meningkat karena kondisi makroekonomi global saat ini.

"Mayoritas masyarakat di saat inflasi menurut kami akan berfokus pada pemenuhan kebutuhan primer," ujar Andhika. 

Harga saham TAYS juga didorong oleh penguatan kinerja keuangan yang mencatatkan pertumbuhan pendapatan dalam empat tahun terakhir. Sejak 2020, TAYS juga mampu mencatatkan laba bersih dan konsisten bertumbuh sampai dengan 2021.

Kemudian, TAYS memiliki klien dengan cakupan besar seperti Alfamart, Alfamidi, dan Garuda Indonesia. Andhika juga melihat produk emiten sektor barang konsumen primer ini juga memiliki pasar yang besar.

"Kami proyeksikan TAYS masih bisa mengalami penguatan. Fair value dari kami untuk TAYS berada pada Rp 800 per saham-Rp 1.000 per saham," kata dia.

Baca Juga: Winter is Coming, Begini Prospek Emiten Batubara hingga Tutup Tahun Ini

Saham RAJA masih berpotensi untuk naik didorong perolehan laba bersih yang naik 976% secara year on year (YoY) dan naiknya harga minyak dunia yang signifikan pada semester pertama. Lalu, saham SMDM juga didorong dari perolehan laba bersih semester I yang melonjak 98,71% secara tahunan.

Andhika meyakini saat ini investor juga masih bisa untuk masuk pada ketiga saham tersebut. Secara teknikal, dia mencermati saham TAYS berada dalam tren strong bullish dan potensi kenaikan TAYS masih berkisar 53%-92% terhadap fair value.

Saham RAJA masih bullish dan berpotensi naik ke Rp 1.150 per saham-Rp 1.200 per saham. Lalu, saham SMDM secara teknikal masih dalam fase uptrend dan berpotensi mengalami kenaikan ke Rp 460 per saham.

Baca Juga: Berburu Saham Murah di Indeks LQ45

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova melihat bahwa harga saham PICO, SULI, dan TAYS yang masih berpotensi menguat. "Sebab tren naiknya masih terjaga, tetapi perlu diperhatikan bila tren naik mulai patah hingga mengonfirmasi tren reversal," ujar Ivan.

Dengan batas stop loss yang disesuaikan toleransi risiko masing-masing serta size yang dibatasi pada saham-saham seperti ini, Ivan menilai investor bisa mengambil posisi trading buy.

Binaartha Sekuritas memasang target harga untuk PICO di Rp 500 per saham, SULI Rp 188 per saham, dan TAYS Rp 525 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×