Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan, Rabu (30/1). Dengan hasil ini, suku bunga acuan The Fed tertahan di rentang 2,25%-2,5%. Pandangan dovish the Fed ini membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan mata uang rupiah bakal menguat hingga akhir 2019.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto memprediksi laju indeks hingga akhir tahun 2019 ini bakal dipengaruhi oleh menguatnya statement dovish dari The Fed. "Selain itu, pasar Indonesia masih cukup menarik bagi investor asing," tuturnya kepada kontan.co.id, Kamis (31/1).
William memprediksi IHSG hingga akhir 2019 bakal mencapai target level 6.800-7.000. "Support-nya di level 6.400," tambah dia.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga bilang, saat ini sentimen eksternal masih cukup dominan bagi pergerakan IHSG, terutama pernyataan dovish dari Jerome Powell. "Sempat ada kekhawatiran percepatan kenaikan The Fed Rate ke bulan Mei tahun ini dari sebelumnya diekspektasi akan naik pada Juni nanti. Namun, hal ini tidak terbukti. The Fed justru diperkirakan akan lebih bersabar di tahun ini," imbuhnya.
Valdy memprediksi IHSG hingga akhir tahun 2019 nanti, berdasarkan pendekatan relative valuation sejumlah indeks di Asia, maka IHSG berpotensi ke level 7.300.
Sementara itu, analis Trimegah Sekuritas Rovandi meramalkan IHSG hingga akhir tahun nanti akan mencapai level 6.750-6.900 dengan dipengaruhi oleh sentimen tahun pemilu. "Secara historikal, saat pemilu IHSG selalu naik," papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News