kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.193   52,26   0,73%
  • KOMPAS100 1.105   10,19   0,93%
  • LQ45 877   10,63   1,23%
  • ISSI 221   0,76   0,35%
  • IDX30 448   5,44   1,23%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 134   0,28   0,21%
  • IDXQ30 149   1,42   0,96%

Simak Prediksi Rupiah untuk Rabu (8/2)


Selasa, 07 Februari 2023 / 20:37 WIB
Simak Prediksi Rupiah untuk Rabu (8/2)
ILUSTRASI. Rupiah spot diproyeksi kembali melemah pada perdagangan Rabu (8/2)


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah di perdagangan Selasa (7/2).

Rupiah spot melemah 0,61% ke Rp 15.148 per dolar AS dibandingkan Senin (6/2) yang ditutup di Rp 15.055 per dolar AS. Sementara, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) melemah 0,56% ke Rp 15.139 per dolar AS.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, kegagalan rupiah untuk menguat hari ini terjadi di tengah data-data ekonomi domestik yang positif.

“Data tadi pagi menunjukkan cadangan devisa Indonesia naik US$ 2,2 miliar menjadi US$ 139,4 miliar dari posisi pada akhir Desember 2022 sebesar US$ 137,2 miliar,” kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (7/2).

Pelemahan rupiah lebih disebabkan faktor eksternal setelah data ketenagakerjaan AS yang solid. Data itu membuat prediksi pasar menguat bahwa suku bunga AS bisa naik di atas 5%, sesuai dengan proyeksi The Fed pada bulan Desember 2022 dan tidak akan ada pemangkasan hingga 2024.

Baca Juga: Rupiah Kembali Melemah ke Atas Rp 15.000 Per Dolar AS, Bagaimana Prediksi ke Depan?

Alwi memprediksi, rupiah akan kembali melemah menyusul pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang akan disampaikan malam ini. Dalam pidato itu, pasar akan menunggu apakah Powell akan menegaskan proses disinflasi AS.

“Proses disinflasi bisa membuat kenaikan suku bunga The Fed masih bisa terjadi ke atas 5% pada tahun ini dan tak akan ada pemangkasan di akhir 2023,” ungkapnya.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana menambahkan, rupiah hari ini mengalami pelemahan akibat menguatnya indeks dolar AS yang disebabkan data ketenagakerjaan yang bagus.

Terkait sentimen dalam negeri, rupiah melemah akibat data cadangan devisa yang tak tumbuh secara signifikan, yaitu hanya sekitar US$ 3,6 miliar.

Padahal, kata Fikri, penerbitan global bond Indonesia sampai US$ 3 miliar ditambah dengan capital inflow di pasar obligasi sekitar US$ 3,6 miliar.

“Ini dikhawatirkan surplus trade balance akan lebih rendah di bulan Januari,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (7/2).

Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.148 Per Dolar AS Pada Hari Ini (7/2)

Fikri mengatakan, rupiah masih akan terdepresiasi pada perdagangan besok akibat sentimen yang sama pada hari ini.

“Ditambah juga nanti malam ada data trade balance AS yang diperkirakan akan cukup baik. Hal itu kemungkinan bisa menaikkan indeks dolar AS, sehingga rupiah tertekan besok,” paparnya.

Alwi memprediksi, rupiah akan berada di rentang Rp 15.060 – Rp 15.250 per dolar AS. Sementara, Fikri memperkirakan rupiah akan berada di rentang Rp 15.120 – Rp 15.320 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×