Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu (8/3). Kondisi tersebut kebanyakan dipengaruhi oleh sentimen eksternal yang juga mengangkat kurs rupiah Selasa (7/4)i.
Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (7/3), rupiah spot ditutup menguat 1,31% ke level Rp 16.200 per dolar AS dari penutupan sebelumnya. Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor menunjukkan kurs menguat 0,88% menjadi Rp 16.410 per dolar AS.
Analis HFX Internasional Berjangka Ady Phangestu memperkirakan, penguatan rupiah masih akan berlanjut pada perdagangan Rabu (8/4). Potensi tersebut, turut didukung oleh indeks dolar yang saat ini cenderung turun. "Sehingga, penguatan rupiah bisa saja ke arah Rp 16.000 per dolar AS atau Rp 15.925 per dolar AS," kata Ady kepada Kontan.co.id, Selasa (7/4).
Baca Juga: Perkasa, rupiah berhasil menguat 1,31% ke Rp 16.200 pada penutupan Selasa (7/4)
Sentimen lain yang dinilai masih akan mempengaruhi pergerakan mata uang Garuda hari ini yakni, masih seputar perkembangan sebaran virus corona. Untuk saat ini, semua saham Asia cenderung memamerkan papan hijau berkat harapan kenaikan virus corona yang mulai melambat. Bahkan di Amerika juga menunjukkan pelambatan siring pernyataan Presiden AS Donald Trump dalam menyikapi persebaran virus.
Ady memperkirakan, support rupiah berada di Rp 16.000 dan Rp 15.925. Sedangkan resistance rupiah adalah Rp 16.250 per dolar AS hingga Rp 16.500 per dolar AS.
Baca Juga: Terpanjang dalam sejarah, ini alasan pemerintah rilis global bond bertenor 50 tahun
Head of Economics and Research Bank UOB Enrico Tanuwidjaja memprediksi rupiah akan bergerak pada rentang Rp 16.000 per dolar AS hingga Rp 16.500 per dolar AS pada perdagangan Rabu (8/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News