Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak mixed cenderung tertekan pada perdagangan Kamis (4/2) besok. Pasalnya, indikator teknikal masih mencerminkan pergerakan negatif.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securitas mengatakan, indikator Stochastic masih terlihat bearish dengan momentum bearish pada area overbought. Histogram dari MACD line bergerak negatif seakan tekanan IHSG masih cukup terasa.
"Sehingga besok IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung tertekan dengan range pergerakan 4535-4625," kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN, Rabu (3/2).
Pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak cenderung bergerak pada area negatif meskipun pasca pre closing ditutup menguat 0,19% di level 4.596,11 dengan volume yang moderate.
Menurut Lanjar, data indeks kepercayaan konsumen rilis berkontraksi dengan perkiraan di level 112,6 dari 107,5 dengan perkiraan turun 107,4 menjadi salah satu faktor pendorong pergerakan yang cenderung menguat. Meskipun demikian investor asing masih melakukan aksi penjualan bersih sebesar Rp 168.92 Miliar pada perdagangan hari ini.
Sedangkan bursa Asia ditutup kembali terjatuh dengan rata-rata pelemahan hampir 3%. Beberapa kinerja emiten yang mengecewakan dan turunnya harga minyak mendorong aksi jual pada instrumen aset beresiko seperti saham. "Investor mengkhawatirkan anjloknya harga minyak membebani produsen energi," tambah Lanjar.
Adapun bursa Eropa dibuka terkonsolidasi negatif. Harga minyak turun cukup dalam dari tahun lalu dan telah membebani pertumbuhan di Negara berkembang yang kaya minyak sehingga memicu spekulasi default pada produsen komoditas.
Perkiraan terjadi peningkatan persediaan minyak sebesar 4 juta barel di AS menambah kekhawatiran investor. Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya yang menjadi fokus investor diantaranya hasil pidato Gubernur ECB mengenai kebijakan moneter di Eropa, Tingkat pengangguran dan Factory Orders di AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News