kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Simak prediksi perdagangan IHSG, Kamis (4/2) besok


Rabu, 03 Februari 2016 / 19:51 WIB
Simak prediksi perdagangan IHSG, Kamis (4/2) besok


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak mixed cenderung tertekan pada perdagangan Kamis (4/2) besok. Pasalnya, indikator teknikal masih mencerminkan pergerakan negatif.

Lanjar Nafi, analis Reliance Securitas mengatakan, indikator Stochastic masih terlihat bearish dengan momentum bearish pada area overbought. Histogram dari MACD line bergerak negatif seakan tekanan IHSG masih cukup terasa.

"Sehingga besok IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung tertekan dengan range pergerakan 4535-4625," kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN, Rabu (3/2).

Pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak cenderung bergerak pada area negatif meskipun pasca pre closing ditutup menguat 0,19% di level 4.596,11 dengan volume yang moderate.

Menurut Lanjar, data indeks kepercayaan konsumen rilis berkontraksi dengan perkiraan di level 112,6 dari 107,5 dengan perkiraan turun 107,4 menjadi salah satu faktor pendorong pergerakan yang cenderung menguat. Meskipun demikian investor asing masih melakukan aksi penjualan bersih sebesar Rp 168.92 Miliar pada perdagangan hari ini.

Sedangkan bursa Asia ditutup kembali terjatuh dengan rata-rata pelemahan hampir 3%. Beberapa kinerja emiten yang mengecewakan dan turunnya harga minyak mendorong aksi jual pada instrumen aset beresiko seperti saham. "Investor mengkhawatirkan anjloknya harga minyak membebani produsen energi," tambah Lanjar.

Adapun bursa Eropa dibuka terkonsolidasi negatif. Harga minyak turun cukup dalam dari tahun lalu dan telah membebani pertumbuhan di Negara berkembang yang kaya minyak sehingga memicu spekulasi default pada produsen komoditas.

Perkiraan terjadi peningkatan persediaan minyak sebesar 4 juta barel di AS menambah kekhawatiran investor. Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya yang menjadi fokus investor diantaranya hasil pidato Gubernur ECB mengenai kebijakan moneter di Eropa, Tingkat pengangguran dan Factory Orders di AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×