Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak berhasil melanjutkan penguatannya pada perdagangan Selasa (14/2). Indeks tercatat menurun 0,53% menjadi 5.380 dari perdagangan sebelumnya.
Analis Binaarta Sekuritas Reza Priyambada mengatakan penurunan IHSG sebelumnya disebabkan sentimen dari pergerakan saham regional yang cenderung melemah. Ditambah testimony Gubernur The Fed Jennet Yellen, dan rilis sejumlah data ekonomi global yang membuat pelaku pasar berbalik menahan diri.
“Dengan adanya sentimen itu membuat pelaku pasar memanfaatkannya untuk profit taking sehingga IHSG tidak bisa bertahan,” kata Reza, Rabu (15/2).
Ajang yang berjalan aman juga tentu akan direspon positif oleh pasar hari ini. Tapi dari global juga masih terdapat ketidakpastian terutama dari sisi outlook ekonomi Amerika Serikat serta wacana naiknya suku bunga The Fed usai komentar dari Gubernur The Fed Jennet Yellen.
Melihat adanya tekanan dari global, Reza masih memprediksi IHSG masih berada dalam tren bearish dengan rentang support 5.364-5.347 dan resistance 5.403 – 5.425. Tapi secara garis besar, Reza mengatakan IHSG seharusnya masih dalam tren menanjak dengan resiko digunakan sebagai profit taking oleh pelaku pasar.
Sementara Analis Asjaya Indosurya William Suryawijaya mengatakan IHSG terlohat mempertahankan support level yang mulai beranjak naik. Potensi pergerakan jelang rilis data perekonomian BI rate yang juga disinyalir akan mengangkat saham-saham di sektor keuangan. ”Terutama perbankan, disertai beberapa sektor lain seperti konstruksi,” kata William (15/1).
Sehingga William memprediksi pergerakan IHSG dapat menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih positif. Sehingga dia memprediksikan bullish di rentang level support 5.336 dan resistance 5.351.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News