Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup pekan lalu dengan naik 0,24% ke posisi 6.880,80 pada Jum'at (21/7). Selama sepekan, IHSG menguat 0,16%.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengamati sejumlah faktor yang memengaruhi pergerakan IHSG. Dari faktor global, inflasi di sejumlah negara menunjukkan tren penurunan. Inflasi tahunan di tingkat konsumen Amerika Serikat (AS) pada Juni 2023 di level 3%, bergerak turun dari level tertinggi pada Juni 2022 sebesar 9,1%.
Inggris mencatat angka inflasi tahunan periode Juni 2023 pada level 7,9%, lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar 8,7%. Adapun inflasi tahunan di Kawasan Eropa juga melandai pada Juni 2023 mencapai 5,5% dibandingkan Mei 2023 sebesar 6,1%.
"Terjaganya angka inflasi memberikan sinyal dovish dari bank sentral dan memberikan potensi pemulihan ekonomi yang pada akhirnya meningkatkan permintaan minyak mentah dunia," kata Ratih kepada Kontan.co.id, Sabtu (22/7).
Baca Juga: Ada GOTO dan TLKM, Cek Saham yang Paling Banyak Dilepas Asing Sepekan Ini
Adapun, pergerakan harga minyak mentah WTI secara Month to Date (MtD) mengalami penguatan 7,06% di level US$ 75,63 per barrel per Kamis (20/7). Kenaikan tersebut sejalan dengan permintaan minyak mentah yang diproyeksikan menguat, seiring angka inflasi beberapa negara khususnya negara maju telah mengalami penurunan.
Harga minyak mentah global pada Semester II-2023 ini berpotensi mengalami akselerasi. Hal ini sejalan dengan supply yang dibatasi akibat OPEC+ pada bulan Juni 2023, menyetujui untuk memperpanjang masa pemotongan produksi minyak mentah sebesar 3,66 juta barel per hari hingga akhir 2024 dari perjanjian sebelumnya hingga akhir 2023.
Selanjutnya, Arab Saudi menyatakan akan memangkas produksi sukarela sebesar 1 juta barel per hari pada Juli dan Agustus 2023. "Persediaan terkoreksi di tengah permintaan yang berpotensi meningkat akibat kembali ekspansinya industri manufaktur dapat mendorong kenaikan harga minyak mentah," imbuh Ratih.
Pada pekan depan (24-28 Juli 2023) arah suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan The Fed akan menjadi katalis penting bagi arah pergerakan IHSG. Ratih memproyeksikan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) akan kembali bertahan di level 5,75%.
Suku bunga pada level 5,75% itu telah berjalan sejak Januari 2023. Pertimbangan BI masih perlu menahan suku bunga adalah Bank Sentral beberapa negara, khususnya The Fed masih belum benar-benar memberikan sinyal dovish.
"Hal tersebut dilakukan BI salah satunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan iklim investasi aset keuangan domestik," terang Ratih.
Di sisi lain, pelaku pasar memproyeksikan FOMC The Fed di pekan depan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,25% - 5,50%, sesuai isyarat The Fed pada beberapa pertemuan sebelumnya. Pelaku pasar semestinya telah merespons kebijakan tersebut, karena The Fed dalam beberapa pertemuan terakhir masih menginginkan kenaikan suku bunga untuk menekan inflasi kembali pada targetnya di level 2%.
Katalis lain yang dapat memengaruhi pergerakan IHSG ke depan adalah respons positif pelaku pasar menjelang rilis laporan keuangan emiten di Kuartal II-2023 dan rebalancing indeks LQ45. Meski begitu, Ratih memprediksi IHSG pada pekan depan (24-28 Juli 2023) berpotensi wait and see, diproyeksikan bergerak sideways dalam rentang 6.818 - 6.920.
Berdasarkan analisa teknikal, berikut trading plan dari Ajaib Sekuritas untuk pekan depan:
1. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)
Buy di area Rp 700 dengan target harga pada resistance di level Rp 760 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp 660.
2. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
Buy di area Rp 9.000 dengan target harga pada resistance di level Rp 9.300 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp 8.650.
3. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
Buy di area Rp 6.950 dengan target harga pada resistance di level Rp 7.200 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp 6.650.
Baca Juga: IHSG Menguat, Ini Saham yang Banyak Diminati Asing Kemarin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News