Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Global Mediacom Tbk (BMTR) mencetak kinerja positif di tahun 2021. Di mana, pendapatan bersih Global Mediacom mencapai Rp 13,98 triliun di sepanjang tahun 2021. Jumlah ini naik 15% dari pendapatan Rp 12,06 triliun di tahun 2020.
Capaian pendapatan ini diiringi peningkatan laba bersih. Di mana, laba bersih BMTR menanjak 36% menjadi Rp 2,45 triliun di tahun lalu.
Pendapatan BMTR di tahun lalu ditopang oleh iklan non digital dan digital yang kompak bertumbuh. Kinerja pendapatan iklan non digital BMTR di tahun lalu sebesar Rp 7,18 triliun atau tumbuh 10% secara tahunan (yoy).
Kemudian, disusul oleh pendapatan iklan dari segmen digital sebesar Rp 2,00 triliun. Segmen pendapatan iklan digital ini melesat 100% secara tahunan.
Dari keuntungan ini, BMTR fokus mengelola laba bersih untuk memperkuat modal usaha kerja perseroan. Sehingga, perusahaan induk grup MNC tersebut absen dalam pembagian dividen di tahun ini.
Baca Juga: Global Mediacom (BMTR) Targetkan Pembangunan Movieland Rampung di Akhir Tahun 2023
"Tidak ada pembagian dividen Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021," kata Ruby Panjaitan, Direktur Keuangan BMTR dalam paparan publik, Kamis (28/7).
Ruby menambahkan, sebesar Rp 1 miliar akan dibukukan sebagai dana cadangan. Sisa keuntungan BMTR selanjutnya akan dibukukan sebagai laba ditahan dan dipergunakan antara lain untuk memperkuat permodalan dan pengembangan usaha terkait digital.
Lebih lanjut, Ruby menyebutkan bahwa BMTR membukukan laba kotor sebesar 12% atau Rp 6,58 triliun dengan margin laba kotor sebesar 47%.
Kemudian EBITDA 15% menjadi Rp 5,51 triliun dan margin EBITDA adalah 39%. Dengan meningkatkan kualitas EBITDA BMTR, maka laba bersih perseroan naik 36% menjadi Rp 2,45 triliun. Margin laba bersih juga meningkat dari 15% di tahun lalu menjadi 18% di tahun 2021.
Ruby juga menyampaikan penggunaan dari hasil penawaran dana obligasi dan sukuk ijarah II berkelanjutan tahap II tahun 2021 BMTR.
Di mana, seluruh dana dari hasil penawaran tersebut sebesar Rp 1 triliun setelah dikurangi biaya-biaya emisi dan digunakan untuk semester I sekitar 63,26% sudah digunakan pelunasan pada 1 September 2021 sebesar Rp 629,36 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News