Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengumumkan lima emiten infrastruktur pelat merah bakal melakukan buyback yaitu PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP), PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan emiten perlu memperhatikan kemampuan operasional dalam melakukan buyback. Seperti kemampuan kas untuk kebutuhan operasional dalam 3-6 bulan ke depan serta asal dana buyback perlu diperhatikan bukan berasal dari utang.
Baca Juga: Buyback saham jadi katalis positif bagi IHSG
Mari mengintip kemampuan keuangan kelima emiten tersebut pada periode kuartal III-2019.
WSKT memiliki aset lancar mencapai Rp 66,24 triliun dengan jumlah kas dan setara kas sebesar Rp 3,49 triliun. Lalu pada Desember 2019 WSKT mendapatkan tambahan kas masuk sebesar Rp 21,5 triliun.
Di sisi lain, pada kuartal III-2019 WSKT memiliki utang sebesar Rp 108,01 triliun yang pada Desember 2019 telah dilunasi sekitar Rp 17,6 triliun. Perusahaan ini juga mencatatkan pendapatan sebesar Rp 22,01 triliun pada kuartal III-2019 dengan laba sebesar Rp 1,15 triliun.
WIKA tercatat memiliki aset lancar sebesar Rp 41,21 triliun dengan kondisi kas dan setara kas sebesar Rp 8,9 triliun. Di sisi lain, WIKA memiliki liabilitas jangka pendek mencapai Rp 29,04 triliun.
Dari sisi pendapatan, WIKA membukukan sebesar Rp 18,29 triliun dengan laba sebesar Rp 1,35 triliun.
Baca Juga: Mengukur kemampuan Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) kalau buyback saham
ADHI memiliki aset lancar sebesar Rp 27,06 triliun dengan kondisi kas dan setara kas Rp 1,46 triliun. Di sisi lain, liabilitas jangka pendek ADHI sebesar Rp 20,37 triliun.
Kemudian, pada kuartal III-2019 ADHI membukukan pendapatan Rp 8,94 triliun dengan laba sebesar Rp 351,22 miliar.
Pada periode yang sama PTPP memiliki aset lancar sebesar Rp 38,71 triliun dengan posisi kas dan setara kas sebesar Rp 4,35 triliun. Sementara itu PTPP memiliki utang jangka pendek mencapai Rp 26,94 triliun.
Di sisi lain, perusahaan ini membukukan pendapatan Rp 16,06 triliun dengan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 544,47 miliar.
Baca Juga: Buyback saham bisa jadi risiko tambahan bagi emiten kalau harganya turun lagi
Lalu JSMR tercatat memiliki aset lancar sebesar Rp 11,62 triliun dengan posisi kas dan setara kas sebesar Rp 3,88 triliun. Sementara itu perusahaan tol ini memiliki utang jangka pendek mencapai Rp 38,99 triliun.
Di sisi lain, JSMR membukukan pendapatan sebesar Rp 21,15 triliun pada kuartal III-2019. Perusahaan ini juga tercatat mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News