Reporter: Dina Farisah | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Harga emas di pasar spot masih melanjutkan penguatan pasca memburuknya data nonfarm payrolls Amerika Serikat yang diumumkan pada Jumat (10/1) lalu. Ada proyeksi dalam jangka pendek harga emas masih akan menguat.
Kontrak emas Februari di Commodity Exchange, Senin (13/1) pukul 15.40 WIB berada di posisi US$ 1.247,70 per ons troi. Harga ini naik 0,06% dibanding akhir pekan lalu.
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures bilang, buruknya data nonfarm payrolls AS itu memunculkan keraguan bagi Bank Sentral AS, The Federal Reserve untuk memangkas stimulus atau tapering lanjutan.
Maka itu, Hilmy yakin, harga emas masih memiliki peluang melanjutkan penguatan, apalagi jika bursa saham AS anjlok.
Saat ini, pelaku pasar tengah menanti laporan keuangan sejumlah emiten di AS. Apabila laporan keuangan yang dirilis itu mengecewakan, maka berdampak buruk pada bursa saham AS.
Jika pasar saham jeblok, maka pelaku pasar akan beralih dari saham ke logam mulia. “Dana investor bisa lari dari saham ke emas,” ungkap Nizar, Senin (13/1).
Sepanjang tahun 2013 lalu, indeks saham S&P 500 naik 28%. Kenaikan indeks saham acuan AS itu dinilai sudah terlalu tinggi dan rawan akan koreksi. Nizar memproyeksikan, harga emas tahun ini bisa bergerak di kisaran US$ 1.100-US$ 1.300 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News