Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi salah satu emiten yang terdampak pandemi Covid-19. Sebab, komoditas utama ANTM menyasar pasar internasional yang saat ini beberapa negara menerapkan pembatasan aktivitas ekonomi.
Senior Vice President Corporate Secretary Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengatakan, salah satu upaya untuk mempertahankan kinerja adalah dengan menerapkan system pembelian emas (logam mulia) secara online dan melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp.
Direktur Utama Aneka Tambang Dana Amin menambahkan, pihaknya telah menyiapkan strategi untuk bertahan di tengah terjangan pandemic Covid-19.
Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) membuka opsi revisi target kinerja untuk tahun ini
Yang pertama, Amin mengupayakan dan memastikan produksi ANTM tahun ini tidak berkurang dibandingkan tahun lalu. Tingkat produksi akan dijaga dengan berbagai macam upaya adaptasi.
Dari sisi pengeluaran, ANTM akan melakukan penghematan agar persediaan kas cukup bagi ANTM untuk melewati pandemi. “Penghematan yang dilakukan diantaranya mencakup operational expenditure (opex), capital expenditure (capex), hingga belanja rutin. Hal ini agar ANTM memikliki kinerja keuangan yang cukup untuk melewati pandemik,” ujar Amin saat rapat umum pemegang saham (RUPS) di Jakarta, Kamis (11/6).
Emiten pelat merah ini mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 1,5 triliun untuk tahun ini. Capex tersebut utamanya akan digunakan ANTM untuk penyuntikan modal (equity injection) ke anak usaha, proyek pengembangan, eksplorasi, investasi anak usaha, dan investasi rutin. Namun, besaran capex ini akan direvisi mengingat adanya pandemik Covid-19.
Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) batal merealisasikan buyback saham
ANTM juga tengah menjajaki pasar Eropa untuk komoditas feronikel. Hal ini seiring dengan terganggunya sejumlah pasar ekspor ANTM, salah satunya adalah India
Tanpa terkecuali, ANTM juga mementingkan aspek keselamatan karyawan. Hal ini guna mencegah penyebaran Covid-19 di unit-unit produksi, distribusi, maupun kantor pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News