Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Kami menyajikan sejumlah berita di halaman bursa saham Harian KONTAN edisi Kamis 6 November 2014, sebagai berikut.
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mulai berancang-ancang untuk ekspansi tahun depan. Di akhir 2014, produsen semen pelat merah ini akan mencari tambahan utang baru senilai Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun.
Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR mengatakan, utang baru itu bakal digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal tahun depan yang sebesar Rp 5 triliun.
Saat ini, SMGR menjajaki utang dari perbankan lokal. Selain meminjam bank, SMGR mengkaji penerbitan obligasi. "Sekarang masih ada pinjaman Rp 1 triliun. Akan mencari pinjaman baru lagi sekitar Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun. Kalau pasarnya bagus, kami kaji obligasi," jelas Agung, Rabu (5/11).
Agung yakin tambahan utang baru ini masih cukup sehat untuk kinerja perusahaan. Soalnya debt to equity ratio (DER) SMGR masih di bawah 1 kali. Agung menargetkan DER SMGR tak lebih dari 1,5 kali. Per Kuartal III-2014, total utang jangka panjang SMGR mencapai Rp 3,3 triliun. Pinjaman itu termasuk fasilitas sindikasi yang diperoleh anak usaha SMGR di Vietnam, Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC), pada 28 April 2014. Pinjaman sindikasi itu berasal dari Standard Chartered Bank, Bank Mandiri dan Sumitomo Mitsui Bank Corporation sebesar US$ 99 juta dan VND 21 miliar.
PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali gagal membayar kupon obligasi tepat waktu. Pembayaran kupon tersebut untuk obligasi terbitan anak usaha perseroan, Bumi Investment Pte. Ltd. Singapore.
Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaaan BUMI, mengatakan, pihaknya telah menerima informasi dari anak usahanya terkait penundaan pembayaran bunga obligasi. "Pembayaran bunga bulan Oktober 2014 telah ditunda hingga akhir November," tulisnya dalam pernyataan resmi, Rabu (5/11).
Seperti diketahui, Bumi Investment menerbitkan obligasi bergaransi (guarranteed secured notes) pada 30 September 2010. Beberapa anak usaha BUMI menjadi penjamin, yaitu PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited, dan Forerunner International Pte Ltd.
Nilai obligasi tersebut US$ 700 juta dan jatuh tempo pada 6 Oktober 2017. Suku bunga dipatok 10,75% per tahun, dan harus dibayar setiap enam bulan, yaitu bulan April dan Oktober. Jadi, bunga yang harus dibayar senilai US$ 73,5 juta. Dengan kurs Rp 12.000 per dollar AS, maka nilai kupon setara dengan Rp 889,35 miliar.
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai US$ 30 juta hingga US$ 35 juta pada tahun depan. Dana capex itu akan bersumbur dari kas internal.
Tahun depan AKRA berharap mendapatkan tambahan kuota distribusi bahan bakar minyak (BBM). Jumlah kuota dari pemerintah itu akan diketahui pada November atau Desember tahun ini. Dengan tambahan kuota penyaluran BBM, AKRA berharap bisa membangun 50 hingga 60 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada 2015.
AKRA mengalokasikan dana US$ 20 juta sampai US$ 25 juta khusus untuk membangun SPBU baru. Sepanjang tahun ini, AKRA sudah merealisasikan pembangunan 131 unit SPBU. "Jumlah SPBU yang dibangun tergantung jumlah kuota distribusi BBM. Sistemnya bisa waralaba dan kerjasama," ujar Direktur AKRA, Suresh Vembu, pada Rabu (5/11).
Kemudian, sisa dana capex sebesar US$ 10 juta hingga US$ 15 juta akan digunakan untuk membangun terminal dan infrastruktur.
PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN)
PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) merampungkan akuisisi perusahaan properti, PT Citra Asri Property (CAP). Kini, PLIN resmi menjadi pemilik mayoritas CAP.
Direktur PLIN Lucy Suyanto dalam pernyataan resmi kemarin bilang, pada 3 November 2014, PLIN telah meneken akta jual beli saham dengan pemilik lama CAP, PT Duta Karya Cipta (DKC).
Jumlah saham yang ditransaksikan 9,99 juta unit atau 99,99% total saham. Dengan harga nominal per saham Rp 1.000, maka nilai transaksinya Rp 9,99 miliar.
CAP memiliki lahan seluas 18.648 m2 di Ciputat, Tangerang Selatan. Usai aksi ini, CAP mengubah nama menjadi PT Plaza Indonesia Urban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













