kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak berita bursa saham di akhir pekan ini


Sabtu, 28 Maret 2015 / 05:15 WIB
Simak berita bursa saham di akhir pekan ini
ILUSTRASI. Petani menanam padi di kawasan Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Minggu (16/7/2023). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Menemani aktivitas anda di akhir pekan ini, kami menyuguhkan sejumlah berita bursa saham di halaman 3 Harian KONTAN edisi Sabtu (28/3), sebagai berikut.

Ekspansi Grup Sinarmas

Grup Sinarmas mengantongi pinjaman lebih dari US$ 1,5 miliar untuk mendanai ekspansi bisnis beberapa anak usahanya. Utang tersebut diperoleh dari dua bank asal Tiongkok.

Kedua bank dimaksud adalah China Development Bank (CDB) dan ICBC Financial Leasing Co Ltd. Kredit itu disalurkan ke beberapa anak usaha di bidang pembangkit listrik, pengolahan bubur kertas (pulp paper), dan telekomunikasi.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) memperoleh kesepakatan pinjaman US$ 510 juta dari CDB. Nilai pinjaman ini setara 75% dari total plafon pinjaman US$ 680 juta.

DSSA akan menggunakan dana ini untuk pengembangan pembangkit listrik di Sumatra Selatan (Sumsel) dan Sulawesi Selatan (Sulsel). Misalnya, pembangkit listrik mulut tambang Sumsel-5 Musi Banyuasin berkapasitas 1x300 megawatt (MW). Total nilai investasinya US$ 480 juta.

Ini merupakan lanjutan proyek yang sudah digarap. Sebelumnya, anak usaha DSSA, PT DSSP Power Sumsel, telah meneken kesepakatan pinjaman US$ 318 juta dari CDB.

Dana ini digunakan untuk membiayai pembangunan pembangkit listrik mulut tambang di Sumsel dengan kapasitas 2x150 MW. "Kesepakatan ini semakin memperkuat hubungan kami dengan lembaga keuangan dari China," ujar Franky O Widjaja, Board of Member of Sinar Mas dan Vice Chairman Sinar Mas, dalam pernyataan resminya, Jumat (27/3).

Kinerja Otoritas Bursa

Tiga lembaga nirlaba pasar modal Indonesia mencatatkan kenaikan laba bersih sepanjang 2014. Salah satu pendongkraknya adalah pendapatan yang disokong dari hasil investasi.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI), misalnya, mencetak lonjakan laba bersih 95,13% di tahun lalu atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 359,66 miliar. Padahal, pendapatan usahanya susut dari Rp 940,87 miliar menjadi Rp 920,86 miliar.

Adapun, total pendapatan BEI di 2014 senilai Rp 1,21 triliun, meningkat 26,96% (yoy). Salah satu pos yang berkontribusi besar adalah pendapatan dari hasil investasi. Pendapatan investasi BEI selama 2014 senilai Rp 263,95 miliar. Di tahun 2013, nilainya hanya Rp 48,98 miliar.

Hamdi Hassyarbaini, Direktur Keuangan BEI mengatakan, instrumen investasi yang dipilih adalah deposito, obligasi, dan reksadana.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan menggarap pabrik nickel pig iron (NPI) senilai US$ 280 juta di wilayah Halmahera Timur, Maluku Utara.

Untuk menggarap proyek tersebut, manajemen ANTM menjalin kerjasama dengan Ocean Energy, perusahaan asal Singapura yang bergerak di bisnis perdagangan minyak mentah, minyak olahan serta produk kimia.

Tato Miraza, Direktur Utama ANTM, mengemukakan, kerjasama ini diteken oleh anak perusahaan ANTM, yakni PT International Mineral Capital. "Kerjasama ini dilakukan untuk meningkatkan nilai cadangan nikel Indonesia yang cukup besar," ujar dia di Jakarta, Jumat (27/3).

Kelak, pembangunan pabrik NPI ini akan berlangsung dalam dua tahap. Pabrik ini diestimasikan bakal memproduksi 300.000 metrik ton NPI secara keseluruhan. Perjanjian tersebut juga mencakup pengembangan proyek baja nirkarat. Kelak, pendanaan proyek tersebut berasal dari Ocean Energy.

ANTM juga mendapatkan dukungan teknologi dari Taizhou Yong Xing Alloy Material Technology Co, Ltd yang berasal dari Tiongkok. Perusahaan ini bergerak di bisnis peleburan logam dan memproduksi baja nirkarat.

PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)

PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menandatangani kontrak pembangunan pabrik Semen Baturaja II. SMBR meneken kontrak design, equipment and machinery supply US$ 170,7 juta dengan Tianjin Cement Industry Design and Research Institute. Co. Ltd.

Kontrak ini diteken 26 Maret 2015. "Ini sebagai tindak lanjut rencana pembangunan pabrik Baturaja II dengan kapasitas produksi 1,85 juta ton semen per tahun," ungkap Zulfikri Subli, Sekretaris Perusahaan SMBR, Jumat (27/3). Proyek pembangunan pabrik Semen Baturaja II ini akan dilaksanakan multi years mulai tahun ini hingga kuartal I-2017. Jika pabrik selesai, kapasitas produksi semen SMBR akan menjadi 3,85 juta ton per tahun.

Awalnya, nilai investasi proyek ini Rp 2,9 triliun. Namun rupiah melemah, nilai investasi membengkak menjadi Rp 3,3 triliun. SMBR sejatinya telah memiliki dana initial public offering (IPO) dan kas internal Rp 2,57 triliun. Untuk menutupi sisa Rp 750 miliar, SMBR akan menerbitkan obligasi atau mencari pinjaman bank. Tahun ini, SMBR ingin penjualan semen naik 38% menjadi 1,75 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×