Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Kami menyajikan sejumlah berita di halaman bursa saham Harian KONTAN edisi Sabtu (20/9), sebagai berikut.
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA)
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) memuluskan rencana refinancing utang. KIJA mengambil strategi penawaran pertukaran (exchange offer) kepada pemegang obligasi awal.
Dalam prospektus ringkas KIJA menjelaskan, melalui anak usaha KIJA, Jababeka International BV bakal menawarkan obligasi US$ 190 juta atau setara Rp 2,26 triliun. Dari dana penerbitan obligasi itu, US$ 133,72 juta akan digunakan untuk penukaran obligasi awal yang dirilis oleh Jababeka International BV pada tahun 2012.
Kemudian sekitar US$ 32,68 juta untuk membayar pinjaman pada Standard Chartered Bank. Dan sisanya untuk pengembangan lahan.
Obligasi senilai US$ 190 juta ini akan jatuh tempo pada 2019 dengan bunga 7,5% per tahun. Profil obligasi baru tersebut lebih menguntungkan untuk KIJA dibandingkan obligasi lama. Obligasi yang dirilis oleh anak usaha yang berbasis di New York tersebut bakal jatuh tempo pada 2017 dengan nilai pokok US$ 175 juta. Sementara bunga obligasi yang dirilis tahun 2012 tersebut 11,75%.
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan menerbitkan surat utang jangka menengah alias medium term notes (MTN) Rp 1 triliun. Targetnya, MTN terbit akhir tahun.
Saat ini WIKA sedang menunjuk arranger untuk memuluskan rencana tersebut. Suradi, Sekretaris Perusahaan WIKA, mengatakan, dana hasil penerbitan MTN untuk merestrukturisasi profil kas dan utang. Saat ini WIKA memiliki beberapa proyek investasi harus dibiayai dari dana jangka pendek. Tenor MTN diperkirakan dua tahun.
"Paling lambat pada awal tahun ini, MTN itu sudah bisa diserap," ujar Suradi, Kamis (18/9). Perseroan ini lebih memilih MTN ketimbang obligasi karena proses penerbitan lebih mudah. Nah, untuk jangka panjang, WIKA mempersiapkan diri menerbitkan saham baru alias rights issue Rp 2 triliun. Rencana itu segera disampaikan ke DPR.
WIKA akan rights issue 10% dari total modal disetor dan ditempatkan penuh pada 2016. Pada tahun itu, total kapitalisasi pasar WIKA diperkirakan Rp 20 triliun. Opsi rights issue dipilih karena WIKA investasi besar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat 0,37% ke level 5.227,58 pada transaksi Jumat (19/9). Selama sepekan terakhir, IHSG naik 1,63%. Pada saat yang sama, pemodal asing kemarin mencatatkan net buy Rp 282,24 miliar.
Pertumbuhan IHSG searah laju pasar saham Asia. Hal itu tecermin dari indeks MSCI Asia Pasifik yang naik 0,3% ke 144,45, pada Jumat pukul 16:11 waktu Hong Kong. Faktor yang mempengaruhi IHSG antara lain kebijakan Amerika Serikat terkaitĀ yang belum menaikkan suku bunga dalam waktu dekat setelah pertemuan Rabu lalu. "Seharusnya itu tak terlalu berpengaruh ke IHSG, karena belum ada kejelasan soal bunga," kata Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News