kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.324   -44,00   -0,27%
  • IDX 6.606   -143,26   -2,12%
  • KOMPAS100 972   -25,18   -2,53%
  • LQ45 753   -17,33   -2,25%
  • ISSI 206   -5,23   -2,47%
  • IDX30 390   -9,46   -2,37%
  • IDXHIDIV20 471   -11,31   -2,35%
  • IDX80 110   -2,77   -2,46%
  • IDXV30 115   -3,19   -2,69%
  • IDXQ30 128   -3,28   -2,50%

Simak Arah IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Selasa (25/2)


Selasa, 25 Februari 2025 / 08:56 WIB
Simak Arah IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Selasa (25/2)
ILUSTRASI. Suasana di Bursa Efek Indonesia , Jakarta, Jumat (20/02/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan pelemahan 53,40 poin atau turun 0,78% pada Senin (24/2).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan pelemahan 53,40 poin atau turun 0,78% pada Senin (24/2). Membawa IHSG ke posisi 6.749,60 sebagai titik awal pada perdagangan hari ini, Selasa (25/2).

Arus dana keluar (capital outflow) dari investor asing masih mengalir deras. Pada perdagangan kemarin, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 656,18 miliar di pasar reguler, dan mengakumulasi net sell sebanyak Rp 3,47 triliun di seluruh pasar.

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila mengamati sejumlah sentimen eksternal dan domestik yang memengaruhi pergerakan pasar saham. Secara eksternal, perkembangan kebijakan dan data ekonomi di Amerika Serikat (AS) masih memegang peranan penting.

Data ekonomi seperti Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur AS naik ke level 51,6. Tetapi PMI Jasa AS turun ke level 49,7.

Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dari Phintraco Sekuritas untuk Perdagangan Hari Ini (25/2)

Di sisi yang lain, investor juga bersiap mencermati pengenaan tarif baru mencakup kayu dan produk kehutanan, sebagai tambahan rencana yang diumumkan sebelumnya untuk mengenakan bea masuk pada mobil impor, semikonduktor dan obat-obatan.

Dari dalam negeri, Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin (24/2) kemarin. Seperti diketahui, Danantara menaungi tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Meliputi PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan MIND ID sebagai holding pertambangan BUMN.

MIND ID sendiri menaungi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk (TINS) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

"Investor memantau kebijakan baru yaitu program Danantara untuk optimalisasi perusahaan yang dinaungi," kata Indy kepada Kontan.co.id, Selasa (25/2).

Baca Juga: IHSG Diproyeksikan Melemah, Cermati Saham Pilihan Analis, Selasa (25/2)

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus turut mencermati peresmian Danantara. A

pabila dikelola dengan profesional dan menerapkan transparansi, Nico menilai Danantara dapat membawa katalis positif bagi perekonomian dan investasi di Indonesia.

Apalagi, Danantara bertugas mengelola aset BUMN yang nilainya lebih dari US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.000 triliun. Lembaga ini bahkan menjadi 10 besar Sovereign Wealth Funds (SWF) terbesar di dunia.

Hanya saja, ada risiko yang juga perlu diperhatikan. "Apabila dalam prosesnya tidak dijaga dengan baik karena dana yang dikelola sangat besar. Apalagi efisiensi anggaran juga akan dimasukkan ke dalam Danantara sehingga hal ini menimbulkan polemik," kata Nico.

Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo sepakat, pelaku pasar masih akan mencermati efek dari peresmian Danantara.

Dari sisi eksternal, investor akan memperhatikan laporan indeks harga Personal Consumption Expenditure (PCE) Inti AS, setelah aktivitas bisnis di AS tercatat stagnan pada bulan Februari.

Baca Juga: TLKM dan ANTM Terbanyak, Cek Saham yang Banyak Dikoleksi Asing Selama Sepekan

Secara teknikal, Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi melihat selama di bawah garis MA5, maka IHSG berpeluang kembali melakukan koreksi dan membuat lower low level untuk menyelesaikan target breakdown descending triangle.

"Namun jika mampu kembali breakout garis MA5, maka berpeluang  rebound dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya," terang Wafi.

Arah IHSG & Rekomendasi Saham

Wafi memprediksi rentang pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.700 hingga 6.900. Sedangkan Indy memprediksi IHSG akan menguji resistance di 6.836 dan support pada level 6.732.

Nico masih melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan rentang support - resistance pada area 6.650 - 6.870. Senada, Wisnu juga memperkirakan IHSG hari ini akan cenderung tertekan seiring minimnya katalis di pasar. Wisnu menaksir support ada di level 6.700 - 6.650 dan resistance di 6.800 - 6.900.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan IHSG cenderung akan menguji rentang 6.625 - 6.700 apabila menembus di bawah support minor 6.728. Lebih jauh lagi, IHSG berisiko melanjutkan tren turun sebelumnya menuju 6.355 apabila gagal bertahan di atas level 6.613.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjut Koreksi pada Selasa (25/2), Simak Rekomendasi Saham Berikut

Level support terdekat hari ini berada di level 6.728 dan 6.613, sementara level resistance terdekat ada di 6.845 dan 7.041. Meski begitu, secara teknikal indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan adanya momentum bullish.

Berikut rekomendasi saham pilihan dari analis untuk perdagangan Selasa (25/2):

Rekomendasi saham dari Edvisor Profina Visindo:

1. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)

Harga penutupan: Rp 1.975

Support: Rp 1.810

Resistance: Rp 2.130.

 

2. PT Mayora Indah Tbk (MYOR)

Harga penutupan: Rp 2.270

Support: Rp 2.240

Resistance: Rp 2.500.

3. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)

Harga penutupan: Rp 985

Support: Rp 950

Resistance: Rp 1.060.

Baca Juga: Meski Sepekan Menguat, IHSG Masih Jauh Dari Angka 7.000



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×