Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
"Bisa dibilang masih murah, jika melihat kinerja perusahaan yang terus membaik," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (29/10).
Ia pun mencermati, kinerja SILO yang baik sepanjang tahun 2021 ini tertopang peningkatan tarif layanan rawat inap dan rawat jalan selama masa pandemi.
Sementara, untuk volume pasien, terlihat meningkat tipis dibandingkan tahun lalu karena masyarakat cenderung menghindari tempat umum selama pembatasan sosial.
Selain itu, margin dapat meningkat karena efisiensi yang berhasil dilakukan perusahaan dengan memanfaatkan digitalisasi dalam proses bisnis.
Hingga akhir tahun, Jono memproyeksikan pendapatan SILO bisa menyentuh Rp 9 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 700 miliar. Target ini akan terdorong bisnis non-Covid-19 yang pulih di semester II tahun ini yang sebelumnya terhambat pandemi.
SILO juga akan fokus ke bisnis tes Covid seiring dengan meningkatnya permintaan karena tes sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat yang ingin bepergian ke luar kota dan luar negeri.
Selanjutnya: Murah: Biaya swab test antigen di bawah Rp 250 ribu di bandara, stasiun & rumah sakit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News