Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Emiten rumah sakit PT Siloam International Hospitals Tbk akan menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Rencananya emiten dengan kode SILO ini akan mengeluarkan 325,2 juta saham baru atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor SILO.
Dalam prospektus yang diterbitkan Rabu (26/7), SILO mengungkapkan akan menggelar rights issue setelah mendapat persetujuan dari rapat umum pemegang sahan luar biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 4 September 2017. Rights issue ini juga akan dilaksanakan setelah pernyataan pendaftaran telah dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Merujuk pada peraturan OJK jangka waktu antara persetujuan RUPSLB sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran adalah tidak lebih dari 12 bulan. Penambahan modal dengan memberikan HMETD ini diperkirakan akan dilaksanakan pada kuartal empat 2017.
Perseroan berencana untuk menggunakan dana hasil rights issue ini untuk pengembangan atau ekspansi usaha, baik langsung maupun tidak langsung melalui entitas anak. Ekspansi dilakukan dengan melakukan akusisi aset perusahaan yang dapat bersinergi dengan perseroan dan entitas anak. "Juga akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan entitas anak," ujar manajemen SILO dalam prospektus.
Jumlah seluruh saham SILO saat ini sebanyak 1,3 miliar saham. Komposisi pemegang saham SILO saat ini terdiri dari PT Megapratama Karya Persada sebesar 51,53%, Prime Health Company Limited sebesar 15%, PT Gloria Mulia sebanyak 4,33%, PT Nilam Baru Bersinar 3,81%, PT Safira Prima Utama sebesar 2,33%, PT Maharama Sakti sebesar 0,09% dan publik 22,91%.
Pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD miliknya dan tidak mengambil porsinya atas saham baru dapat terdilusi sebesar maksimum 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News