kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Sikap dovish The Fed hingga pertemuan AS-China jadi penopang rupiah pekan ini


Jumat, 28 Juni 2019 / 17:43 WIB
Sikap dovish The Fed hingga pertemuan AS-China jadi penopang rupiah pekan ini


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen positif masih menghampiri Indonesia sehingga membuat rupiah kembali bertenaga sepanjang perdagangan Jumat (28/6).

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot menguat 0,10% ke level Rp 14.126 per dollar AS pada perdagangan Jumat (28/6). Dalam satu pekan terakhir, rupiah juga berhasil terapresiasi 0,20%.

Sementara itu, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia menguat 0,27% ke level Rp 14.141 per dollar AS pada hari ini. Namun, dalam sepekan terakhir rupiah BI justru melemah 0,17%.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menyebut, penguatan rupiah sulit terbendung semenjak The Federal Reserves memperlihatkan sikap dovish ketika pertemuan FOMC pekan lalu. Memang, The Fed kemudian memberikan pernyataan masih akan wait and see sebelum melakukan pemangkasan suku bunga acuan. Namun, efek pernyataan ini tidak terlalu besar.

“Penguatan rupiah juga terbantu oleh capital inflow yang terus terjadi sejak S&P menaikkan peringkat utang Indonesia,” tambahnya.

Tak ketinggalan, adanya potensi pertemuan antara AS—China terkait masalah perang dagang yang berjalan lancar di KTT G-20 juga melegakan pasar.

Rupiah juga mendapat sokongan dari dalam negeri berkat keputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan hukum tim Prabowo—Sandiaga Uno. 

“Keputusan MK kemarin memberi kepastian bagi investor dan mengurangi risiko politik yang selama ini dikhawatirkan pasar,” terang dia.

Reny menyebut, asalkan hasil pertemuan AS—China sesuai ekspektasi pasar, peluang rupiah untuk menguat cukup terbuka.

Arah rupiah pada pekan depan juga bakal dipengaruhi oleh rilis data tenaga kerja bulanan AS, seperti data tingkat pengangguran dan data non-farm payroll.

Dengan hasil ini, Reny memproyeksikan rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.050—Rp 14.186 per dollar AS pada pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×