Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk (TMPI) mengaku mengalami kerugian hingga Rp 4,5 miliar akibat insiden penyerangan basecamp PT Inexco Jaya Makmur (IJM).
"Setelah kami hitung kami rugi sekitar Rp 4,5 miliar atas insiden kemarin, untungnya alat-alat berat masih sempat kami evakuasi sehingga kerugian masih bisa dikontrol," kata Direktur Utama Sigmagold Inti Perkasa Adriano Wolfgang Pietruschka usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Rabu (27/6).
Pada 23 Mei 2018 lalu, melalui keterangan resminya, IJM menyatakan telah terjadi insiden penyerangan dan perusakan fasilitas basecamp PT IJM, meliputi fasilitas produksi seperti bangunan processing plant berikut peralatan dan perlengkapan produksi di dalamnya, serta beberapa unit power generator dan fasilitas mess karyawan.
Beberapa hari setelahnya yakni pada Senin (28/5) terjadi kecelakaan yang memakan satu korban jiwa warga masyarakat Kecamatan Duo Koto, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatra Barat. "Kecelakaan tersebut terjadi saat korban bersama-sama dengan puluhan oknum warga lainnya dengan sengaja telah memasuki wilayah konsesi pertambangan PT IJM tanpa izin, guna melakukan penambangan liar," tulis IJM dalam keterangan resmi.
Pada saat mereka tengah melakukan penambangan liar tersebut, terjadi longsor yang menewaskan dua korban, dimana salah satunya akhirnya meninggal dunia.
Akibat insiden tersebut, Adriano memastikan tambangnya tidak dapat berkontribusi tahun ini. Padahal tambang di Pasaman diharapkan mampu menggeser kontribusi bisnis elektronik yang selama ini menopang perseroan.
"Seharusnya saat ini kami sudah bicara soal angka, target dan sejenisnya, tapi ya kami harus recovery terlebih dulu," tambahnya.
Adriano menegaskan bahwa kerugian yang dialami perseroan tidak akan mengganggu kinerja keuangan tahun 2018 karena masuk dalam anggaran operating expenditure.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News