kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sido Muncul (SIDO) mengejar produksi untuk memenuhi permintaan di tengah corona


Jumat, 24 April 2020 / 15:56 WIB
Sido Muncul (SIDO) mengejar produksi untuk memenuhi permintaan di tengah corona
Esemag, produk baru Sido Muncul


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah merebaknya pandemi Covid-19, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengubah strategi penjualan maupun produksi untuk memenuhi permintaan produk-produk tertentu yang peningkatannya cukup tajam.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, emiten yang dikenal dengan nama Sido Muncul ini memproyeksikan penjualan akan cenderung stagnan karena penjualan ekspor berpotensi tertekan. Kondisi tersebut sejalan beberapa negara yang menerapkan kebijakan lockdown. Sebagai gambaran selama tahun 2019 kontribusi ekspor terhadap penjualan mencapai 6% sampai 7% dari total.

Pada kuartal I-2020 pendapatan Sido Muncul tumbuh 2,38% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 730,71 miliar. Pada periode ini porsi penjualan ekspor menyusut jadi sekitar 2%.

Baca Juga: Berikut rekomendasi analis Kresna Sekuritas untuk saham Sido Muncul (SIDO)

Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat mengatakan di pasar domestik saat ini perusahaan mengejar produksi untuk memenuhi permintaan produk yang dibutuhkan semasa pandemi Covid-19. Adapun produk-produknya seperti Vit C-1000, suplemen herbal, Kopi Jahe, dan Susu Jahe. Sementara untuk Tolak Angin, Sido Muncul sudah memperbesar kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan yang signifikan.

"Persediaan dan kapasitas produksi Tolak Angin tidak mengalami hambatan karena telah kami persiapkan sejak awal," jelas David kepada Kontan.co.id, Jumat (24/4).

Baca Juga: Kejar Target Laba, Sido Muncul Memangkas Biaya Promosi

Produk milik Sido Muncul tersebut serta beberapa kapsul maupun soft gel seperti Vit E, Vit D3, Virgin Coconut Oil (VCO) dan minuman-minuman herbal menjadi kontribusi terbesar dalam penjualan saat ini. "Tren penjualan produk-produk ini sangat bagus peningkatannya, ada yang dua hingga tiga kali lipat," imbuh David.

Dengan prediksi penjualan cenderung stagnan, maka penjualan tahun ini kurang lebih sama dengan tahun lalu sekitar Rp 3,07 triliun. Meski diprediksi stagnan, David berharap laba bersih tidak ikut tertekan didukung oleh penjualan produk herbal selama masa pandemi.

Selain itu, David juga menegaskan bahwa kondisi keuangan emiten berkode saham SIDO ini termasuk sangat bagus karena tidak memiliki utang bank, melainkan hanya utang dagang. Selain itu Sido Muncul juga memiliki kas yang cukup besar dan tidak akan digunakan dalam waktu dekat, maka SIDO akan melakukan pembagian dividen.

Baca Juga: Tertekan corona, Sido Muncul (SIDO) kaji ulang rencana ekspansi ekspor tahun ini

Adapun pada buku 2019, utang Sido Muncul tercatat sebesar Rp 472,19 miliar terdiri dari utang jangka pendek Rp 416,21 miliar dan utang jangka panjang Rp 55,98 miliar. Sementara itu ekuitas Sido Muncul sebesar Rp 3,54 triliun. Kemudian kas dan setara kas Sido Muncul di akhir periode sebesar Rp 864,82 miliar.

David menambahkan, dia berharap pandemi segera berakhir dan bisa mengkaji kembali proyeksi penjualan.

Kepala Riset Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy dalam risetnya mengatakan meski pertumbuhan pendapatan hanya single-digit karena rendahnya kontribusi penjualan ekspor dan penjualan konvensional, Sido Muncul mampu bertahan dengan penjualan modern (modern trade).

"Melihat penjualan Sido Muncul dengan modern trade masih berjalan didukung dengan platform online dan kurir delivery, kami melihat sektor FMCG akan bisa mempertahankan laba yang stabil di tengah pandemi Covid-19," jelas Robertus.

Baca Juga: Tekan biaya produksi, laba Sido Muncul (SIDO) tumbuh 10,85% di kuartal I 2020

Dia memprediksi pendapatan Sido Muncul tahun ini mencapai Rp 2,89 triliun dan laba bersih Rp 878 miliar. Dus, Kresna Sekuritas merekomendasikan beli saham SIDO dengan target harga Rp 1.420 dalam satu tahun ke depan. Dia memprediksi dividend yield 3,7% di 2020 dan 4% di 2021.

Target harga tersebut juga menggambarkan proyeksi PER 2020 sebesar 24,3 kali dan 2021 sebesar 22,7 kali, sementara proyeksi PBV 2020 sebesar 6,7 kali dan PBV 2021 sebesar 6,6 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×