kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Siapkan capex US$ 300 juta, Smartfren (FREN) berencana tambah 6.000 BTS 4G


Selasa, 16 Maret 2021 / 19:12 WIB
Siapkan capex US$ 300 juta, Smartfren (FREN) berencana tambah 6.000 BTS 4G
ILUSTRASI. Smartfren Telecom (FREN) akan menutup kebutuhan dana dari internal dan pinjaman bank.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 250 juta-US$ 300 juta untuk tahun 2021. Direktur Keuangan FREN Antony Susilo mengatakan, capex ini akan digunakan untuk menambah base transceiver station (BTS) 4G sekitar 6.000 lebih unit.

"Sumber dana capex tahun 2021 akan kami ambil dari dana internal maupun dari pihak bank. Mayoritasnya masih datang dari pihak bank," ungkap Antony kepada Kontan.co.id, Selasa (16/3).

Menurut Antony, Smartfren secara konsisten menambah jumlah BTS setiap tahun untuk memperkuat jaringan layanan 4G. Penambahan unit BTS 4G ini dilakukan di area potensial serta area yang terdapat banyak pengguna Smartfren.

Antony mengatakan, penambahan BTS 4G penting untuk dilakukan demi memberikan layanan terbaik kepada pelanggan melalui internet yang lancar dan stabil. Terlebih lagi, dengan adanya pandemi Covid-19, kebutuhan internet pelanggan Smartfren meningkat karena bekerja maupun bersekolah dari rumah.

Baca Juga: Pendapatan naik, kerugian Smartfren Telecom (FREN) susut

Pada tahun 2020, Smartren menambah sebanyak 10.000 BTS 4G. Realisasi penambahan jumlah BTS ini melebihi target awal.

"Pasalnya kami melakukan percepatan dalam penambahan BTS untuk memperkuat jaringan akibat banyaknya pelanggan Smartfren yang bekerja dan bersekolah dari rumah di area-area yang sebelumnya tidak kami rencanakan," tutur Antony.

Sebagai informasi, Smartfren meraup pendapatan usaha Rp 9,41 triliun pada tahun 2020 atau melesat 34,62% year on year (yoy) dari Rp 3,99 triliun pada 2019. Sementara rugi bersih Smartfren menyusut 30,59% yoy, dari Rp 2,19 triliun pada 2019 menjadi Rp 1,52 triliun pada 2020.

Baca Juga: Delapan emiten akan rights issue, saham ini yang menarik dieksekusi menurut analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×