kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Siap-siap, perusahaan jasa tambang ini akan IPO 300 juta saham, harga hanya Rp 100-an


Senin, 01 Maret 2021 / 08:34 WIB
Siap-siap, perusahaan jasa tambang ini akan IPO 300 juta saham, harga hanya Rp 100-an
ILUSTRASI. Siap-siap, perusahaan jasa tambang ini akan IPO 300 juta saham, harga hanya Rp 100-an


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Adi Wikanto

Berdasarkan propektus yang diterima Kontan.co.id, Minggu (28/2), perusahaan ini telah mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 26 Februari 2021. Masa penawaran umumnya akan berlangsung pada 2-4 Maret 2021.

Tanggal penjatahan juga jatuh pada 4 Maret 2021 dan distribusi saham secara elektronik pada 5 Maret 2021. Selanjutnya, pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Maret 2021.

Setelah pelaksanaan penawaran umum, Jati Simina akan mengalihkan 1 miliar kepemilikan sahamnya kepada Burhan Tjokro, Ulung Wijaya, Mertje Tjokro, Tuti Nuarni, dan Merty Tjokro.

Baca Juga: Siap-siap, 27 perusahaan akan jual saham di bursa, 10 di antaranya perusahaan besar

Secara rinci, Burhan Tjokro memperoleh sebanyak 325,58 juta, Ulung Wijaya 325,58 juta, Merty Tjokro 209,30 juta, Mertje Tjokro sebanyak 69,77 juta, dan Tuti Nuarni 69,77 juta. Seluruh saham tersebut akan dialihkan pada harga penawaran Rp 118 per saham.

Setelah penawaran umum, program ESA, konversi utang, dan pengalihan saham tersebut, kepemilikan Jati Samina berkurang dari 55% menjadi 43,80%. Lalu, Burhan Tjokro dari 15% menjadi 11,95%, Ulung Wijaya dari 15% menjadi 11,95%, Mertje Tjokro 5% menjadi 3,98%, Turi Nuarni 5% menjadi 3,98%, dan Merty Tjokro 5% menjadi 3,98%.

Kemudian, kepemilikan masyarakat sebanyak 9,25%, karyawan (program ESA) 0,31%, PT Surya Fajar Capital 7,42%, dan PT Surya Fajar Corpora 3,38%.

Baca Juga: BEI mengantongi 27 calon emiten, mayoritas tergolong aset skala menengah

Per 2019, Ulima Nitra membukukan penjualan bersih Rp 332,53 miliar, turun 3,62% dibanding penjualan tahun 2018 sebesar Rp 345,02 miliar.
Per November 2020, realisasi penjualan bersig Ulima Nitra adalah sebesar Rp 270,93 miliar.

Sementara dari segi bottom line, jumlah laba bersih Ulima Nitra pada 2019 adalah sebesar Rp 17,43 miliar, turun 1,69% dari laba bersih 2018 yang sebesar Rp 17,14 miliar. Akan tetapi, per November 2020, Ulima Nitra membukukan rugi bersih Rp 5,62 miliar.

Selanjutnya: Meraup untung dari kenaikan bitcoin, Coinbase selangkah lagi menuju IPO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×