kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siap hadapi corona, ini dia saham defensif pilihan analis


Selasa, 07 April 2020 / 07:10 WIB
Siap hadapi corona, ini dia saham defensif pilihan analis


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia masih dibayangi oleh penyebaran virus corona setidaknya untuk beberapa bulan ke depan. Begitu pula laju pasar saham tanah air yang masih dijegal oleh penyebaran virus penyebab Covid-19 ini.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, emiten yang bergerak di sektor barang konsumsi (consumer) menjadi yang paling defensif di antara emiten sektor lain. Sebab, permintaan akan makanan dan minuman tetap akan ada sekalipun terjadi krisis. “Bisnis makanan tidak akan pernah mati. Sekalipun habis ini ekonomi dunia memasuki masa resesi,” ujar William kepada Kontan.co.id, Senin (6/4).

Untuk itu, William merekomendasikan investor untuk mulai mencermati saham-saham yang bergerak di bidang barang konsumsi, seperti saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), hingga saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

William juga merekomendasikan saham emiten poultry yakni PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Baca Juga: Demi menjaga daya beli, ada baiknya THR dan gaji ke 13 PNS tetap ada

Senada, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai saham emiten berbasis konsumsi dan farmasi memiliki daya tahan yang tinggi di tengah sentimen corona saat ini. “Mau tidak mau, konsumsi pasti ada. Terlebih menyambut Hari Raya Idul Fitri,” ujar Herditya kepada Kontan.co.id, Senin (6/4).

Selain UNVR dan ICBP, Herditya menyarankan investor untuk mulai mencermati saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan saham PT Indofarma Tbk (INAF).

Herditya juga menaruh pilihan pada saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Adapun proyeksi MNC Sekuritas, masa puncak (peak) dari wabah Covid-19 ini akan terjadi pada akhir April 2020.

Baca Juga: Bank Tabungan Negara (BBTN) merestrukturisasi kredit terhadap 3.000 debiturnya

Dalam risetnya, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Teuku Al Hafidh At Tirmidzi mengatakan, ada tiga skenario penyebaran Covid-19 terhadap perekonomian. Yang pertama adalah V-Shape (best case scenario) dengan probabilitas 10%. Skenario ini terjadi ketika pemerintah dapat menurunkan laju pertumbuhan kasus baru Covid-19 di bulan April 2019 atau sebelum memasuki bulan Ramadan.




TERBARU

[X]
×