kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

SGRO akan cairkan utang Rp 350 miliar untuk capex


Rabu, 04 Juni 2014 / 17:52 WIB
SGRO akan cairkan utang Rp 350 miliar untuk capex
ILUSTRASI. Pesepak bola Timnas Indonesia berfoto sebelum pertandingan leg 1 babak semifinal Piala AFF 2022 melawan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (6/1/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) bakal kembali menarik pinjaman untuk menutupi kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) 2014. Emiten perkebunan itu berencana menarik pinjaman senilai Rp 350 miliar atau 35% dari anggaran capex tahun ini yang dianggarkan Rp 1 triliun.

"Kita sudah dapatkan fasilitasnya, tinggal dicairkan sesuai dengan kebutuhan," kata Michael Kesuma, Kepala Hubungan Investor SGRO, Rabu (4/6). Merujuk pada laporan keuangan per 31 Maret 2014, SGRO sudah mendapatkan beberapa fasilitas dari beberapa kreditur.

SGRO sudah mendapatkan fasilitas kredit investasi bertenor 10 tahun senilai Rp 498,25 miliar dari Eximbank. Fasilitas itu diperoleh pada Mei 2013 dan terdiri dari empat tranche. Tapi, fasilitas  itu baru dicairkan SGRO senilai Rp 10,47 miliar.

SGRO juga masih memiliki dua fasilitas pinjaman dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), masing-masing senilai Rp 127,6 miliar dan Rp 122,9 miliar. Fasilitas ini pun bertenor sepuluh tahun dan digunakan untuk membiayai kembali (refinancing) utang dan pengembangan kebun kelapa sawit dua anak usaha SGRO.

Hingga per 31 Maret 2014, SGRO baru menggunakan fasilitas pertama senilai Rp 87,1 miliar dan fasilitas kedua Rp 95,05 miliar. Kendati begitu, Michael bilang, SGRO akan berusaha untuk memanfaatkan kas internal terlebih dahulu untuk menutupi capex.

"Kalau tidak cukup, kita akan kembali mencairkan pinjaman," terang Michael. SGRO patut untuk segera menjamin ketersediaan capex guna menjamin kelangsungan ekspansi di tahun ini.

SGRO mengalokasikan belanja modal tersebut bagi pengembangan lahan yang belum tertanam dan pembangunan pabrik pengolahan CPO baru. Rinciannya, SGRO menargetkan bakal menambah area tanaman baru kelapa sawit seluas 5.000-10.000 hektare (ha).

Tak hanya itu, SGRO juga bakal menambah luas tertanam sagu seluas 1.000 hektare (ha)-2.000 ha. Adapun, penanaman baru lahan karet ditargetkan sekitar 2.000 ha-3.000 ha. SGRO juga akan membangun pabrik kelapa sawit di Sukamanis, Ketapang, Kalimantan Barat.

Pabrik ini memiliki kapasitas pengolahan sebanyak 30 ton per tahun. Angka ini pun bisa ditingkatkan menjadi 45 ton per tahun. Untuk itu, SGRO memerlukan dana segar sekitar Rp 90 miliar hingga Rp 105 miliar untuk mendirikan pabrik.

SGRO memperkirakan pabrik baru tersebut sudah bisa beroperasi di kuartal ketiga atau keempat tahun 2014. Di kuartal I 2014, SGRO meraih laba bersih Rp 58,18 miliar naik 125% dibandingkan periode sama tahun lalu yang Rp 23,13 miliar.

Kenaikan laba diraih di tengah pertumbuhan pendapatan yang tidak terlalu masif. SGRO hanya mampu mendongkrak pendapatan sebesar 10% menjadi Rp 649,62 miliar di Januari-Maret 2014, dibandingkan periode sama tahun lalu yang Rp 585,55 miliar.

Melejitnya laba SGRO ditopang dari kenaikan harga jual CPO yang naik hampir 50% di tiga bulan awal 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×