kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Setelah Salim, giliran Sinarmas Grup masuk bisnis gula di Brasil lewat Golden Agri


Kamis, 08 Oktober 2020 / 13:15 WIB
Setelah Salim, giliran Sinarmas Grup masuk bisnis gula di Brasil lewat Golden Agri
ILUSTRASI. Golden Agri Plaza is seen in Singapore October 6, 2015. Lewat Golden Agri, Sinarmas Grup masuk bisnis gula di Brasil. REUTERS/Thomas White/File Photo


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Setelah Salim Grup mereorganisasi bisnis gula di Brasil, kini Sinarmas Grup juga berbisnis gula di Brasil. Lewat bendera Golden Agri-Resources Ltd, Sinarmas Grup mendirikan anak usaha baru di Brasil bernama Golden Agri-Resources Brasil Sociedade Limitada Unipessoal.

Dalam keterbukaan Informasi di Bursa Efek Singapura, Rabu (7/10), Head of Global Vegetable Oil & Oilseeds Golden-Agri Resources Paul Hickman mengatakan, ekspansi usaha ini untuk meningkatkan penjualan bisnis gula di negara tersebut. Apalagi, sebelumnya,  Golden Agri juga telah mengakuisisi seluruh divisi bisnis gula milik RCMA Group Pte Ltd pada November 2019

Saat  ini, tim penjualan induk usaha usaha PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (SMAR)  di Eropa ini  mengidentifikasi peluang perdagangan bisnis gula, sejalan dengan jaringan distribusi minyak sawit yang perusahaan miliki.

Baca Juga: Anak usaha INDF: Indo Agro restrukturisasi perusahaan dan aset bisnis gula di Brasil

Dalam perhitungan perusahaan, dengan memanfaatkan kapabilitas distribusi produk kelapa sawit perseroan yang luas, “Aksi kami masuk ke bisnis gula bisa memberikan ceruk keuntungan dengan biaya rendah dan aset yang ringan,” jelas Paul Hickman di SGX, Rabu (7/10).

Dengan distribusi yang sama yakni pelanggan produk minyak sawit dan gula kepada pelanggan perusahaan, ini akan membuat distribusi efisien bagi pelanggan lama dan  baru di kemdian.

Hickman juga menjelaskan,   Brasil adalah salah satu negara eksportir gula terbesar di dunia. Alhasil ekspansi ke Brasil adalah strategi logis,  apalagi perusahaan mendapat dukungan dari profesional berpengalaman dengan fokus pada bisnis gula pasir kemasan.

Akuisisi Golden Agri atas bisnis gula RCMA Group, melibatkan anak-anak usaha yang beroperasi di sejumlah negara. Selain Brasil, entitas usaha tersebut juga beroperasi di Belanda dan Singapura.

Aksi ini merupakan strategi Golden Agri memiliki bisnis pangan yang beragam. Selama ini, Golden Agri cenderung dikenal sebagai salah satu perusahaan perkebunan sawit terbesar di dunia.

Produsen minyak goreng Filma ini mengelola kebun kelapa sawit dengan total luas area tertanam 499.563 hektare (ha) di Indonesia per 30 Juni 2020

Produksinya mencapai 21,5 ton tandan buah segar (TBS) per ha pada tahun lalu. Adapun pabrik perusahaan ini menghasilkan ekstrak minyak sawit mentah dari inti buah dengan kapasitas gabungan 13,4 juta ton per tahun.

Hingga semester I-2020, Golden Agri membukukan pendapatan US$ 3,39 miliar, naik 7% dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 3,16 miliar. Namun, EBITDA perseroan tertekan 4% menjadi US$ 187 juta dari sebelumnya US$ 198 juta. Sedangkan rugi bersih perseroan naik signifikan menjadi US$ 157 juta dari sebelumnya US$ 46 juta.

Salah satunya pemicunya adalah penjualan sawit secara volume yang mengalami penurunan 7% dan harga CPO yang sempat anjlok signifikan karena lockdown akibat pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×