Reporter: Dimas Andi | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas emiten anggota indeks LQ45 telah merilis laporan keuangan kuartal I-2025. Lalu, saham identik dengan blue chip apa saja yang memiliki prospek cerah pada tahun 2025 ini?
Indeks LQ45 adalah salah satu indeks mayor di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdiri dari 45 saham. Saham LQ45 biasanya memiliki nilai pasar atau kapitalisasi yang besar dan likuiditas tinggi dibandingkan saham lain.
Walhasil, saham di LQ45 sering dikenal sebagai saham blue chip.
Namun, saham blue chip tak menjamin memiliki kinerja baik. Ada beberapa emiten saham LQ45 mencatatkan kinerja keuangan yang kurang memuaskan, baik dari sisi top line maupun bottom line.
Baca Juga: BYD Mobil Listrik Terlaris, Cek Harga BYD Atto Dolphin M6 Seal Denza Sealion Mei 2025
Berdasarkan data yang dihimpun Kontan, kinerja emiten-emiten LQ45 yang bergerak di sektor energi atau pertambangan tampak memerah.
Misalnya, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) yang mengalami penurunan pendapatan 22,33% year on year (yoy) menjadi US$ 381,62 juta serta laba bersih turun 52,27% yoy menjadi US$ 76,70 juta pada kuartal I-2025.
Begitu juga dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang mengalami koreksi laba bersih 50,50% yoy menjadi Rp 391,45 miliar pada kuartal I-2025. Namun, pendapatan emiten pelat merah tersebut masih mampu tumbuh 5,84% yoy menjadi Rp 9,96 triliun.
Sementara itu, hampir seluruh emiten LQ45 di sektor perbankan mencatatkan kenaikan kinerja, terutama dari sisi laba bersih. Misalnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang meraih laba bersih Rp 14,1 triliun pada kuartal I-2025 atau tumbuh 9,80% yoy, serta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang laba bersihnya meningkat 3,94% yoy menjadi Rp 13,20 triliun.
Di sisi lain, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengalami penurunan laba bersih 13,92% yoy menjadi Rp 13,67 triliun pada kuartal I-2025.
Sejumlah emiten LQ45 di sektor Fast Moving Consumer Good (FMCG) dan ritel juga mampu membukukan kinerja keuangan positif pada tiga bulan pertama 2025.
Ambil contoh pada duo emiten milik Grup Salim, yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang meraih kenaikan pendapatan 2,48% yoy menjadi Rp 31,55 triliun dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang mencetak kenaikan pendapatan 1,32% yoy menjadi Rp 20,18 triliun pada kuartal I-2025.
Laba bersih INDF dan ICBP juga mampu tumbuh dua digit sepanjang kuartal I-2025 yakni masing-masing 11,20% yoy menjadi Rp 2,72 triliun dan 12,95% yoy menjadi Rp 2,65 triliun.
Di sisi lain, kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) masih lesu lantaran pendapatannya turun 6,09% yoy menjadi Rp 9,46 triliun dan laba bersihnya anjlok 14,60% yoy menjadi Rp 1,23 triliun pada kuartal I-2025.
Tonton: Dedi Mulyadi Usul Vasektomi Jadi Syarat Penerima Bansos, Ini Respon PBNU
Di sektor ritel, dua emiten Grup MAP sanggup membukukan pertumbuhan laba bersih dua digit. PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) meraih kenaikan laba bersih 14,07% yoy menjadi Rp 472,26 miliar, sedangkan PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) mencatatkan kenaikan laba bersih 20,81% yoy menjadi Rp 339,98 miliar pada kuartal I-2025.
Hasil ini diikuti oleh pertumbuhan pendapatan, yang mana MAPI meraih kenaikan pendapatan 5,82% yoy menjadi Rp 9,3 triliun sementara MAPA meraih kenaikan pendapatan 16,95% yoy menjadi Rp 4,31 triliun.
Emiten ritel barang konsumen primer, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) turut meraih pendapatan 11,75% yoy menjadi Rp 32,77 triliun dan laba bersih tumbuh 9,52% yoy menjadi Rp 975,11 miliar pada kuartal I-2025.
Lebih lanjut, emiten di sektor telekomunikasi mencatatkan kinerja yang relatif negatif. Misalnya, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang mengalami pelemahan pendapatan 2,11% yoy menjadi Rp 36,63 triliun dan koreksi laba bersih 4,01% yoy menjadi Rp 5,81 triliun pada akhir kuartal I-2025.
Baca Juga: Harga iPhone 16 Pro & Pro Max Naik, Harga iPhone 15-14-13-12 Mei 2025 Juga Bertambah
Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan berpendapat rilis laporan keuangan tentu dapat memicu volatilitas harga saham emiten LQ45 dalam jangka pendek, terutama bagi emiten yang mencatat kinerja negatif.
Namun, pengaruh hasil kinerja keuangan ini terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak bisa dilihat dari satu sisi saja.
“Beberapa emiten besar seperti ANTM, BRIS, BBCA, dan JSMR justru mencatatkan pertumbuhan laba dan menjadi penyeimbang di tengah tekanan kinerja dari emiten lainnya,” tutur dia, Jumat (2/5).
Ditambah lagi, valuasi IHSG secara keseluruhan kini berada di level yang relatif murah, yang mana Price to Earning Ratio (PER) IHSG sudah menyentuh kisaran saat pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, Ekky menganggap tekanan akibat laporan kuartal I-2025 emiten LQ45 relatif bersifat jangka pendek dan terbatas.
Untuk kuartal-kuartal berikutnya, lanjut Ekky, kinerja emiten LQ45 sangat tergantung pada kondisi makroekonomi domestik dan global.
Jika daya beli masyarakat membaik, pertumbuhan ekonomi nasional kembali solid, serta ketegangan geopolitik seperti perang dagang mulai mereda, maka peluang pertumbuhan kinerja keuangan emiten LQ45 pada kuartal kedua dan seterusnya akan lebih terbuka.
“Dalam kondisi pasar yang masih penuh ketidakpastian seperti saat ini, kami menyarankan investor untuk bersikap lebih reaktif dan responsif terhadap perkembangan sentimen makro,” imbuh dia.
Ekyy menyebut ada beberapa emiten LQ45 yang baru menunjukkan momentum dan layak dicermati oleh investor.
Di antaranya adalah AMRT yang memperlihatkan rebound yang cukup kuat dengan target harga jangka pendek di level Rp 2.700 per saham, lalu CTRA yang harga sahamnya berpeluang bergerak ke level Rp 1.100 per saham dengan didukung oleh sektor properti yang mulai bergerak, serta CPIN yang mulai terlihat pulih dengan tren rebound dengan target harga terdekat di level Rp 5.000 per saham.
Baca Juga: Harga iPhone 16e-iPhone 16 Pro & Pro Max Naik, Cek Harga iPhone 15-14-13-12
Selanjutnya: Wajib Tahu! Ini Cara Kelola Fitur Accessibility biar BRImo Aman Digunakan di 2025
Menarik Dibaca: Wajib Tahu! Ini Cara Kelola Fitur Accessibility biar BRImo Aman Digunakan di 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News