kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah naik tinggi, harga minyak terkoreksi karena kekhawatiran kesepakatan dagang


Kamis, 21 November 2019 / 07:40 WIB
Setelah naik tinggi, harga minyak terkoreksi karena kekhawatiran kesepakatan dagang
ILUSTRASI. Harga minyak sedikit terkoreksi.


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sedikit terkoreksi pada pagi ini, setelah naik tinggi kemarin. Kamis (21/11) pukul 07.25 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2020 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 56,92 per barel, turun 0,19% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 57,01 per barel.

Kemarin, harga minyak naik lebih dari 2% karena laporan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) lebih baik dari perkiraan dan Rusia menyatakan akan melanjutkan kerjasama dengan OPEC untuk menjaga keseimbangan pasar minyak global.

Baca Juga: Harga minyak berusaha rebound setelah anjlok akibat kekhawatiran kenaikan pasokan AS

Harga minyak sedikit terkoreksi setelah Reuters melaporkan bahwa kesepakatan perdagangan fase satu antara AS-China kemungkinan tidak akan ditandatangani pada tahun ini, menurut pakar perdagangan dan orang-orang yang dekat dengan Gedung Putih.

Perang dagang AS-China meningkatkan kekhawatiran tentang prospek permintaan minyak ke depan.

Stok minyak mentah AS naik 1,4 juta barel pekan lalu, menurut Enery Information Administration (EIA). 

Persediaan minyak mentah naik. Namun minyak mentah yang disimpan di Cushing Oklahoma, pusat pengiriman WTI turun 2,3 juta barel, penurunan terbesar dalam tiga bulan, menurut EIA.

Hraga minyak juga didukung komentar dari Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Rusia akan melanjutkan kerjasama berdasarkan kesepakatan pembatasan pasokan global dengan OPEC.

OPEC akan menggelar pertemuan di Wina, Austria pada 5 Desember.

Meningkatnya ketegangan di Iran juga mendorong kenaikan harga minyak. Ketegangan di Teluk meningkat setelah serangan terhadap tanker minyak musim panas ini, termasuk di lepas pantai Uni Emirat Arab dan serangan besar terhadap pembangkit energi utama Saudi yang lumpuh sesaat.

Baca Juga: Harga minyak kembali naik ditopang optimisme kesepakatan dagang AS-China

"Peristiwa ini berkontribusi pada meningkatnya ketegangan Timur Tengah dan menjelaskan kenapa harga minyak naik," kata analis komoditas SEB Bjarne Scieldrop seperti dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×