Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bakal luncurkan penawaran umum perdana saham (IPO) awal Oktober 2018, PT Satria Antaran Prima Tbk (SAP Express) optimistis pendapatan perusahaan bisa tumbuh hingga Rp 300 miliar tahun depan.
Perusahaan kurir dan logistik ini rencananya bakal menebar 600 juta lembar saham atau sekitar 60% dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan. Harga yang ditawarkan berkisar Rp 220 hingga Rp 260 per lembar saham. Sehingga, potensi dana yang bakal diperoleh emiten itu berkisar Rp 132 miliar hingga Rp 156 miliar.
Dalam paparannya, dari potensi penerimaan dana IPO tersebut sebanyak 61,5% akan digunakan perusahaan untuk melunasi utang obligasi konversi. Sedangkan sisa 38,5% dari hasil IPO akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan working capital atau modal kerja.
"Target pendapatan cukup lumayan signifikan kenaikannya, tahun depan lebih gede dan pasti bisa (Rp 300 miliar). Tahun ini, di atas Rp 200 miliar hingga Rp 250 miliar," kata Direktur Utama SAP Budiyanto Darmastono, Selasa (4/9).
Selain itu, Budi menilai kinerja perusahaan tahun ini sangat bagus dan meningkat. Pada kuartal pertama 2018, SAP Express membukukan pendapatan sebesar Rp 48,2 miliar, meningkat 54,3% dibandingkan kuartal pertama 2017 yang sebesar Rp 31,2 miliar.
Sementara itu, pada 2017, 2016 dan 2015 SAP Express membukukan pendapatan masing-masing sebesar Rp 148,2 miliar, Rp 117,4 miliar dan Rp 60,0 miliar. Sumber terbesar berasal dari transaksi dengan customer dari perusahaan sebanyak 41%, disusul perbankan 35%, e-commerce 11%, asuransi 11% dan retail 2%.
"Pangsa pasar e-commerce masih sangat besar, targetnya besar sekali dan porisnya bisa sampai 40% tahun depan. Sedangkan tahun ini, paling kenaikannya 20%," jelasnya.
Adapun laba bruto SAP Express pada kuartal pertama 2018 tercatat sebesar Rp 10,8 miliar atau naik 59,3% dibandingkan kuartal pertama tahun 2017 yakni Rp 6,8 miliar. Sedangkan pada 2017, 2016 dan 2015 SAP Express membukukan laba bruto masing-masing senilai Rp 28,2 miliar, Rp 28,2 miliar, dan Rp 7,1 miliar.
"Untuk target laba tergantung cost yang ada, harapannya tahun ini kita bisa catat laba karena masih banyak customer baru yang belum masuk," ungkapnya.
Tahun ini, SAP Express baru saja melakukan kerja sama dengan Zalora dan JD.id. Sehingga, potensi untuk meraup laba ke depan masih cukup menjanjikan.
"Apalagi ada harbolnas (Hari belanja online nasional) pada 11.11, 12.12 dan 9.9. Itu jadi harinya ecommerce dan pengiriman akan begitu tinggi," paparnya.
Setelah IPO, manajemen memperkirakan adanya perbaikan pada operasional dan performa Iaporan keuangan yang menyebabkan laba bersih di tahun-tahun yang akan datang.
Adapun nilai aset perusahaan itu per 31 Maret 2018 tercatat sebesar Rp 56,3 miliar, meningkat dibandingkan aset per 31 Desember 2017 yang tercatat sebesar Rp 44 miliar. Liabilitas naik menjadi Rp 47,3 miliar dari Rp43,4 miliar dan ekuitas meningkat menjadi Rp 8,9 miliar dari Rp 553juta.
Sementara itu, pada 31 Maret 2018, current ratio tercatat sebesar 2,1 kali, gross profit margin sebesar 22,5% dan perbandingan aset dengan liabilitas sebesar 1,2 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News