CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Setelah IPO, Nusantara Almazia menargetkan recurring income hingga 30%


Selasa, 03 September 2019 / 14:36 WIB
Setelah IPO, Nusantara Almazia menargetkan recurring income hingga 30%
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan developer dan properti PT Nusantara Almazia Tbk menargetkan bisa memperoleh pendapatan berulang dari berbagi proyek yang direncanakan bakal selesai 2-5 tahun ke depan. Manajemen menargetkan recurring income bisa berkontribusi 30% ke penjualan neto perusahaan.

Asal tahu saja, beberapa proyek dengan pendapatan berulang akan dibangun di dua kawasan yang strategis yakni Tangerang dan Karawang. 

Direktur Utama Nusantara Almazia Deddy Indrasetiawan menyatakan salah satu pendapatan berulang yang akan disasar adalah fasilitas waterpark. "Proyek ini akan dibangun di atas lahan di PT Serena Inti Sejati seluas 60 hektare yang saat ini sudah dalam tahap groundbreaking," jelasnya saat paparan publik, selasa (3/9).

Nantinya proyek ini akan mulai beroperasi dan berkontribusi untuk recurring income pada 2021.

Baca Juga: Nusantara Almazia mematok harga IPO antara Rp 200-Rp 220 per saham

Deddy bilang sejumlah proyek lainnya yang akan dibangun di lahan ini yang berlokasi di kabupaten Karawang adalah sekolah Al-Azhar dari SD-SMA, sarana tempat ibadah, dan puskesmas rawat inap. Hingga saat ini Nusantara Almazia masih memilki 11 hektare cadangan lahan di Karawang.

Selain itu, Deddy menyatakan Nusantara Almazia juga memiliki sejumlah proyek di Tangerang. Jumlah cadangan lahan di Tangerang saat ini seluas 15,7 ha akan dibangun proyek mixed use dengan nilai investasi Rp 11 triliun.

Deddy menjelaskan proyek pembangunan mixed use terpadu adalah pembangunan apartemen, pertokoan, perkantoran, hotel, sekolah, rumahsakit.

Baca Juga: Harga saham Kencana Energi (KEEN) langsung melonjak 47% di perdagangan perdana

Proyek ini didukung dengan konsep transit oriented development (TOD) dengan fasilitas transportasi umum seperti stasiun KRL Poris dan Batu Ceper, Kereta Bandara dan Terminal Bus Terpadu Poris Plawad yang melayani rute Transjakarta ke Senayan dan bus antar kota antar provinsi. Selain transportasi umum, lokasi ini juga direncanakan menjadi salah satu akses masuk tol JORR II Kunciran – Bandara.

Di lokasi yang sama, Nusantara Almazia juga membangun proyek Apartement Poris 88 Tower A seluas kurang lebih 5.500 meter persegi. Dari 372 unit yang tersedia sampai saat ini sudah hampir semua terjual. Nusantara Almazia juga telah mengantongi izin untuk membangun Tower kedua. Nah, pada proyek ini Nusantara Almazia berencana untuk memberikan jasa sewa apartement dan service apartement untuk pendapatan berulangnya.

Seluruh proyek untuk mendatangkan recurring income ini ditargetkan akan selesai pada 2-5 tahun ke depan dengan total kontribusi 30% ke pendapatan Nusantara Almazia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×