Sumber: Bloomberg | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Global Digital Niaga atau yang dikenal dengan Blibli, platform e-commerce yang didukung konglomerat Djarum Group, rupanya bersiap menggelar penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO).
Bloomberg melaporkan, Blibli telah memilih penasihat untuk IPO yang kemungkinan dilakukan pada awal tahun depan. Blibli akan IPO di Bursa Efek Indonesia, menurut sumber-sumber Bloomberg yang mengetahui masalah tersebut.
Masih menurut sumber tersebut, Blibli bekerja sama dengan Credit Suisse Group AG dan Morgan Stanley untuk menjajaki kemungkinan penjualan saham perdana.
"Perundingan masih berada pada tahap awal dan ukuran IPO dapat bergantung pada bisnis mana yang dimasukkan," kata sumber-sumber tersebut.
Baca Juga: Transaksi meningkat, simak perkembangan punjungan platform e-commerce di semester I
Seorang perwakilan Blibli menolak berkomentar soal rencana IPO. Namun ia mengatakan, menjadi perusahaan terbuka merupakan opsi yang akan memperluas ekosistem.
Perwakilan Credit Suisse menolak berkomentar, sementara juru bicara Morgan Stanley tidak dapat dimintai komentar.
Jika Blibli benar akan IPO, Blibli akan bergabung dengan pesaingnya PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang sudah lebih dulu listing di BEI.
Bukalapak meraup dana US$ 1,5 miliar dari IPO pada bulan Juli 2021 lalu dan menjadi IPO terbesar di Indonesia, melampaui hasil IPO PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar US$ 1,3 miliar pada tahun 2008, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Raksasa ride-hailing GoTo, startup teknologi terbesar di Indonesia dengan valuasi US$ 18 miliar, juga diperkirakan akan listing di BEI.
Didirikan pada tahun 2011, Blibli adalah mal online untuk barang-barang termasuk elektronik dan produk gaya hidup, dan bekerja sama dengan lebih dari 100.000 mitra bisnis, menurut situs webnya.
Blibli menawarkan pengiriman melalui Layanan Blibli Express sendiri serta 27 mitra logistik di kota-kota terbesar di Indonesia.
Blibli didukung oleh GDP Venture, unit bisnis modal ventura Grup Djarum, yang dominasinya dalam bisnis rokok dan perbankan telah membantu pemiliknya, Budi dan Michael Hartono menjadi orag terkaya di Indoneesia.
Budi dan Michael Hartono masing-masing memiliki kekayaan bersih US$ 16,5 miliar dan US$ 15,5 miliar, menurut data Bloomberg Billionaires Index.
Selanjutnya: Saham Bukalapak (BUKA) berulang kali kena auto reject bawah, ini rekomendasi analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News