kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.863   83,00   0,52%
  • IDX 7.154   -7,18   -0,10%
  • KOMPAS100 1.094   -0,08   -0,01%
  • LQ45 869   -2,83   -0,32%
  • ISSI 217   0,73   0,34%
  • IDX30 444   -1,94   -0,44%
  • IDXHIDIV20 536   -4,15   -0,77%
  • IDX80 126   0,00   0,00%
  • IDXV30 134   -1,27   -0,94%
  • IDXQ30 148   -1,06   -0,71%

Setelah 2 Kuartal Melandai, Nilai GTV GoTo Kuartal 3 Naik Lagi 5%


Senin, 30 Oktober 2023 / 20:30 WIB
Setelah 2 Kuartal Melandai, Nilai GTV GoTo Kuartal 3 Naik Lagi 5%
ILUSTRASI. GoTo - kontan kilas online


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - Jakarta. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan pertumbuhan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) di kuartal 3-2023 (Juli-Agustus-September) setelah mencatatkan penurunan dalam dua kuartal berurutan di kuartal I-2023 dan kuartal II-2023.

Berdasarkan keterangan resmi, manajemen GOTO menyampaikan per kuartal 3-2023, GTV Grup GOTO menjadi Rp 151,3 triliun, tumbuh 5% dibanding kuartal sebelumnya, terutama disebabkan oleh penggunaan produk dan layanan yang lebih banyak oleh kelompok konsumen yang memprioritaskan harga.

Sementara itu, secara year on year GTV Grup di Q3-2023 turun 6% dari sebelumnya disebabkan oleh penurunan insentif dan pemasaran produk. Pada saat bersamaan, jumlah konsumen profitabel dan kontribusi mereka terhadap GTV tetap stabil dibandingkan kuartal sebelumnya. Dalam 9 bulan tahun ini, total GTV Grup menembus Rp 443,5 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 451,4 triliun.

Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo menjelaskan GTV Grup kembali mencatatkan pertumbuhan positif setelah mencatatkan penurunan dua kuartal berurutan, didorong oleh pertumbuhan unit bisnis E-Commerce dan On-Demand Services.

Hal ini disebabkan oleh strategi perseroan memperluas pasar potensial (total addressable market atau TAM) melalui pengembangan produk dan layanan yang mampu menjawab kebutuhan konsumen yang lebih peka terhadap harga (price conscious customers).

"Sinergi ekosistem yang semakin kuat ini menjadi keunggulan kami di tengah kompetisi yang semakin ketat. Grup GoTo akan terus beradaptasi secara taktis untuk mempertahankan kepemimpinan pasar kami, serta di saat yang sama terus berinvestasi untuk mendukung strategi bisnis jangka panjang perseroan," katanya, dalam siaran pers, Senin (30/10/2023).

Sebagai informasi, GTV adalah nilai transaksi bruto, representasi pengukuran operasional dari jumlah nilai waktu transaksi dari segmen on-demand services, jumlah nilai produk dan layanan e-commerce, jumlah nilai total volume pembayaran, atau TPV, yang diproses melalui platform financial technology, dan di luar jumlah transaksi antarperusahaan di antara entitas di dalam perusahaan yang telah dieliminasi saat konsolidasi.

Jacky Lo, Direktur Keuangan Grup GoTo, menjelaskan, seiring tumbuh kembalinya GTV di kuartal ketiga dibanding kuartal sebelumnya, perseroan juga mencatat adanya perbaikan secara berturut-turut pada margin kontribusi dan EBITDA yang disesuaikan.

Hal ini didorong oleh efisiensi beban operasional, dengan mengurangi redudansi serta pemanfaatan teknologi untuk menekan biaya.

"Kami terus melangkah menuju profitabilitas, di mana di kuartal ketiga ini unit bisnis On-Demand Services berhasil mencapai nilai positif untuk EBITDA yang disesuaikan, sebelum alokasi biaya korporasi. Meski demikian, kami melihat adanya kompetisi yang semakin ketat dan kemungkinan akan terus berlanjut. Perseroan akan merespons hal ini dengan prinsip kehati-hatian, seiring upaya kami menyeimbangkan pertumbuhan dengan profitabilitas."

Pada 9 bulan tahun ini atau per September, GOTO mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 10,51 triliun, naik 32% dari pendapatan bersih di periode yang sama tahun lalu Rp 7,97 triliun.

Perseroan juga memangkas rugi bersih atribusi entitas induk hingga 53% per September 2023 menjadi Rp 9,55 triliun, dari periode yang sama tahun lalu rugi bersih Rp 20,32 triliun.

Manajemen GOTO menyatakan perseroan mampu mencatatkan perbaikan kuartalan atas rugi EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar 74% year-on-year menjadi Rp 942 miliar, dari sebelumnya rugi EBITDA Rp 3,69 triliun di Q3-2022, yang didorong peningkatan monetisasi dan manajemen beban usaha secara disiplin.

Perseroan memiliki kas dan neraca yang solid, dengan kas, setara kas, dan deposito jangka pendek senilai Rp 25,2 triliun pada tanggal 30 September 2023.

Kinerja Unit Bisnis ODS

Pendapatan bruto unit bisnis On-Demand Service (ODS) tumbuh 4,6% quarter-on-quarter mencapai Rp 3 triliun, sebagai hasil dari fokus perseroan mencatatkan pertumbuhan melalui penggunaan produk dan layanan ekonomis.

Di bulan Oktober, GOTO melalui Gojek mengambil langkah taktis dan menurunkan komisi untuk segmen roda empat di Singapura dari 15% ke 10% untuk mendorong pertumbuhan ketersediaan mitra pengemudi.

GoTo juga telah meluncurkan GoRide Transit, platform pertama dan satu-satunya di dunia yang mengintegrasikan transportasi publik dan layanan mobilitas dalam satu pesanan aplikasi Gojek.

GoCar Hemat, layanan transportasi berbiaya terjangkau, yang telah mencatatkan profitabilitas, kini diperkenalkan di lebih banyak kota. Mitra pengemudi GoCar Hemat mengalami pertumbuhan pesanan per jam sebanyak lebih dari 35%.

Untuk terus memperluas penawaran produk layanan mobilitas roda dua kepada konsumen yang memprioritaskan harga, perseroan melakukan uji coba GoRide Nego, yang memungkinkan konsumen dan mitra pengemudi untuk berkomunikasi secara langsung dan saling menyepakati harga pengantaran. Ini adalah contoh inovasi Perseroan yang berkesinambungan dengan tujuan menjangkau konsumen.

E-Commerce-Fintech-Logistics

GTV E-Commerce tumbuh 6% quarter-on-quarter mencapai Rp 62 triliun, turun 11% bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, dengan berkurangnya konsumen non-profitabel sebagai dampak dari pengurangan insentif yang signifikan sepanjang setahun terakhir.

Monetisasi keseluruhan untuk unit bisnis E-Commerce meningkat, di mana pendapatan bruto unit bisnis ini tumbuh mencapai Rp 2,2 triliun, peningkatan sebesar 6% year-on-year dan 1% quarter-on-quarter.

Pendapatan bruto unit bisnis Fintech pada kuartal ini juga tumbuh 5% dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp 450 miliar. Hal ini terutama didorong pertumbuhan pada bisnis pinjaman konsumen. Jika mengecualikan dampak dari transaksi antarperusahaan, peningkatan ini akan mencapai 25% year-on-year.

Dari siis produk, aplikasi GoPay telah diunduh lebih dari 5 juta kali. Sekitar 50% dari pengguna yang bertransaksi melalui aplikasi GoPay adalah pengguna baru atau yang aktif kembali, dan sekitar satu perempat di antaranya kemudian juga bertransaksi di Gojek atau Tokopedia.

Jumlah pinjaman diberikan (outstanding) dari bisnis pinjaman konsumen GoTo tumbuh 44% dibandingkan kuartal sebelumnya, mencapai Rp 1,4 triliun, per kuartal ketiga ini.

Perseroan juga meluncurkan GoPay Tabungan by Jago, kolaborasi pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menggabungkan layanan uang elektronik (e-money) yang simpel dengan keunggulan bank. GoPay Tabungan by Jago telah menarik 200.000 pengguna dan mencatatkan lebih dari satu juta transaksi sejak diluncurkan.

Pendapatan bruto unit bisnis GoTo Logistics sebesar Rp 530 miliar, turun 9% year-on-year terutama didorong oleh volume pengiriman yang lebih rendah dari unit bisnis E-Commerce sebagai akibat dari rasionalisasi insentif yang berdampak pada berkurangnya transaksi non-profitabel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×