Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak konsolidatif pada perdagangan sesi I dengan ditutup di zona merah. Investor asing tercatat melakukan net sell di pasar regular sebesar Rp 145,78 miliar.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra bilang, walaupun tertekan di sesi I, namun IHSG mampu bertahan di atas support penting 3.960. Dia menjelaskan, jika IHSG menembus level support 3.960, hal itu bisa menyebabkan penurunan lebih dalam dengan potensi target ke level 3.840an.
"Positifnya bursa regional berimbas pada bertahannya IHSG dari pelemahan lanjutan," kata Ariston, Kamis (26/7). Pada sesi kedua ini, IHSG diprediksi akan bergerak bertahan di support 3.960 dan level ressitance di kisaran 4.020-4.040. Menurut Ariston, situasi Eropa yang penuh dengan ketidakpastian masih menjadi faktor negatif bagi pergerakan indeks. Walaupun pelaku pasar masih menunggu pengumuman hasil kinerja emiten IHSG yang diprediksi cukup baik sehingga memberi sentimen positif.
Secara teknikal, kata Ariston, tekanan IHSG terlihat dari pola harian yang menunjukkan double top di 4.090 dan 4.108 dengan RSI (14) menunjukkan indikasi bearish divergence. "Level 3.960 menjadi neckline dari pola double top tersebut dan menjadi support yang penting," jelasnya.
Dia juga mengingatkan kepada investor untuk selalu waspada karena tren IHSG belum bullish, melainkan konsolidasi dan cenderung dalam tekanan.
Sementara itu, Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe memprediksi, IHSG masih akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah ke kisaran 3.970 dengan resisstance di level 4.020. Saham-saham yang direkomendasikan Kiswoyo antara lain, GGRM, UNTR, SMGR, dan MYRA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News